TPN Ungkap Makna di Balik Kampanye Ganjar Pranowo di Banda Neira
Rabu, 31 Januari 2024 - 16:44 WIB
JAKARTA - Tim Pemenangan Nasional ( TPN ) Ganjar-Mahfud mengungkapkan makna di balik kampanye calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo di Banda Neira. Capres yang didukung PDIP, PPP, Partai Perindo, dan Partai Hanura itu menjadi capres pertama yang kampanye di Banda Neira, salah satu pulau di Kepulauan Banda, Maluku.
Ada makna mendalam dari pemilihan Banda Neira menjadi lokasi kampanye mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode itu. Sebenarnya, dari sisi elektoral, jumlah pemilih di Banda Neira relatif kecil.
Apalagi jika dibandingkan dengan wilayah di Pulau Jawa. Wajar jika kunjungan Ganjar ke Banda Neira jadi pertanyaan. Sebelum ke Banda Neira, Ganjar sudah datang ke Pulau Nias dan Pulau Rote.
Juru Bicara TPN Ganjar-Mahfud, Chico Hakim menjelaskan, kedatangan Ganjar ke Banda Neira dan pulau-pulau lain sebagai simbol pembangunan daerah terpencil akan menjadi fokus pasangan dengan nomor urut 3 tersebut. Ganjar-Mahfud tidak ingin ada daerah yang dianaktirikan.
“Apabila nanti Pak Ganjar dan Pak Mahfud terpilih menjadi presiden dan wakil presiden, daerah-daerah terpencil, terjauh dari ibu kota tetap akan menjadi fokus perhatian. Tidak mengecilkan perhatian kami terhadap masyarkat di sana, karena semua adalah bagian dari NKRI. Tidak boleh ada daerah yang tertinggal,” ujar Chico, Rabu (31/1/2024).
Chico mengatakan bahwa di sisa masa kampanye, Ganjar-Mahfud ingin mengunjungi daerah-daerah lain baik di Jawa atau di luar Pulau Jawa. Hal tersebut sebenarnya sudah dijalankan pasangan ini sejak awal kampanye.
Ganjar memulai kampanye dari Merauke, sedangkan Mahfud dari Sabang. “Semoga saja ada waktu dan kita tentu bisa melihat bahwa ini bukan pertama. Di awal kampanye kami melakukan kampanye diawali dari Sabang dan dari Merauke,” tutur Chico.
Diketahui sebelumnya, Ganjar Pranowo mengungkapkan bahwa Banda Neira memiliki keindahan alam sekaligus menyimpan sejarah perjuangan melawan penjajah. Ganjar menilai potensi di Banda Neira harus mendapat perhatian, baik alam maupun sejarah dan budayanya.
“Potensi harus terus dikembangkan karena ini punya catatan bagus. Selain itu, tempat-tempat bersejarah perlu dirawat dan dijaga lebih-lebih bisa dijadikan wisata,” ucap Ganjar.
Ganjar banyak menerima masukan saat berdialog dengan masyarakat setempat. “Di antaranya infrastruktur akses transportasi ke Banda Neira karena harus menyeberang laut atau udara. Rasa-rasanya pemerintah harus membantu itu,” pungkasnya.
Lihat Juga: Menteri Rosan Harap Investasi ke Indonesia Meningkat usai Donald Trump Menangi Pilpres AS 2024
Ada makna mendalam dari pemilihan Banda Neira menjadi lokasi kampanye mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode itu. Sebenarnya, dari sisi elektoral, jumlah pemilih di Banda Neira relatif kecil.
Apalagi jika dibandingkan dengan wilayah di Pulau Jawa. Wajar jika kunjungan Ganjar ke Banda Neira jadi pertanyaan. Sebelum ke Banda Neira, Ganjar sudah datang ke Pulau Nias dan Pulau Rote.
Baca Juga
Juru Bicara TPN Ganjar-Mahfud, Chico Hakim menjelaskan, kedatangan Ganjar ke Banda Neira dan pulau-pulau lain sebagai simbol pembangunan daerah terpencil akan menjadi fokus pasangan dengan nomor urut 3 tersebut. Ganjar-Mahfud tidak ingin ada daerah yang dianaktirikan.
“Apabila nanti Pak Ganjar dan Pak Mahfud terpilih menjadi presiden dan wakil presiden, daerah-daerah terpencil, terjauh dari ibu kota tetap akan menjadi fokus perhatian. Tidak mengecilkan perhatian kami terhadap masyarkat di sana, karena semua adalah bagian dari NKRI. Tidak boleh ada daerah yang tertinggal,” ujar Chico, Rabu (31/1/2024).
Chico mengatakan bahwa di sisa masa kampanye, Ganjar-Mahfud ingin mengunjungi daerah-daerah lain baik di Jawa atau di luar Pulau Jawa. Hal tersebut sebenarnya sudah dijalankan pasangan ini sejak awal kampanye.
Ganjar memulai kampanye dari Merauke, sedangkan Mahfud dari Sabang. “Semoga saja ada waktu dan kita tentu bisa melihat bahwa ini bukan pertama. Di awal kampanye kami melakukan kampanye diawali dari Sabang dan dari Merauke,” tutur Chico.
Diketahui sebelumnya, Ganjar Pranowo mengungkapkan bahwa Banda Neira memiliki keindahan alam sekaligus menyimpan sejarah perjuangan melawan penjajah. Ganjar menilai potensi di Banda Neira harus mendapat perhatian, baik alam maupun sejarah dan budayanya.
“Potensi harus terus dikembangkan karena ini punya catatan bagus. Selain itu, tempat-tempat bersejarah perlu dirawat dan dijaga lebih-lebih bisa dijadikan wisata,” ucap Ganjar.
Ganjar banyak menerima masukan saat berdialog dengan masyarakat setempat. “Di antaranya infrastruktur akses transportasi ke Banda Neira karena harus menyeberang laut atau udara. Rasa-rasanya pemerintah harus membantu itu,” pungkasnya.
Lihat Juga: Menteri Rosan Harap Investasi ke Indonesia Meningkat usai Donald Trump Menangi Pilpres AS 2024
(rca)
tulis komentar anda