Ormas Hindu Nasional Deklarasi Pemilu Damai, Lahirkan 7 Sikap

Sabtu, 27 Januari 2024 - 17:38 WIB
10 pimpinan ormas Hindu nasional menggelar diskusi publik sekaligus deklarasi untuk menyerukan pemilu damai, Sabtu (27/1/2024). Foto/Istimewa
JAKARTA - Menyambut pesta demokrasi pada 14 Februari 2024, 10 pimpinan organisasi masyarakat (ormas) Hindu nasional menggelar diskusi publik sekaligus deklarasi untuk menyerukan pemilu damai, Sabtu (27/1/2024).

Pimpinan ormas Hindu yang hadir yakni Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI), Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI), Prajaniti Hindu Indonesia (Prajan ITI), Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI), dan Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia (Peradah).



Kemudian, Ikatan Cendikiawan Hindu Indonesia (ICHI), Ikatan Dosen Hindu Indonesia (IDHI), Perkumpulan Acarya Hindu Nusantara (Pandu Nusa), dan Persatuan Pengajar Pasraman Indonesia (PPPI), serta Pinandita Sangraha Nusantara (PSN).

“Menjelang pemilu, segenap komponen bangsa harus merawat dan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa di tengah perbedaan pilihan. Jadikan pemilu ini damai dan senantiasa menciptakan demokrasi yang bermartabat," ujar Ketua PHDI Mayjen (Purn) Wisnu Bawa Tenaya.



Dalam kesempatan yang sama, Ketua Prajan Iti Hindu KS Arsana menyampaikan bahwa nilai persatuan dan kesatuan harus dijunjung di atas kepentingan lain untuk tetap menjaga kondusivitas menjelang puncak Pemilu 2024.

"Untuk menjaga kondusivitas pesta demokrasi nanti, maka nilai persatuan dan kesatuan harus diutamakan di atas kepentingan lain. Hal ini harus dipegang teguh oleh seluruh komponen bangsa, pimpinan umat, dan tokoh Masyarakat," ungkap KS Arsana.

Ketua WHDI Wikanti Yogi juga menyerukan bahwa segala situasi yang akan terjadi saat pemilu harus disikapi dengan bijaksana dan mengedepankan musyawarah dan mufakat.

"Menyikapi tahun politik dengan segala potensi konflik kepentingan yang ada, ini harus disikapi secara bijaksana dengan tetap membangun narasi politik yang positif, menciptakan ruang musyawarah yang baik serta pengambilan keputusan secara mufakat," terang Wikanti.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More