Cegah Kecelakaan, Pelaksana Jalan Tol Diminta Perhatikan Kecepatan dan Kondisi Truk

Selasa, 23 Januari 2024 - 21:39 WIB
Anggota DPR periode 2014-2019 Bambang Haryo Soekartono meminta pelaksana jalan tol memperhatikan kecepatan dan kondisi truk untuk mencegah kecelakaan lalu lintas. Foto/MPI
JAKARTA - Pelaksana jalan tol diminta memperhatikan kecepatan truk yang lewat di jalan tersebut. Hal itu penting untuk mencegah terulangnya insiden kecelakaan lalu lintas di jalan tol.

Anggota DPR periode 2014-2019 Bambang Haryo Soekartono menyayangkan insiden kecelakaan lalu lintas bus rombongan study tour pelajar SMA 1 Sidoarjo yang merenggut korban jiwa tersebut.

"Saya turut berduka cita atas meninggalnya Ibu Sutining Hidayah guru SMA Negeri 1 Sidoarjo, semoga beliau diterima di sisi Allah SWT dan husnul khotimah," ucapnya saat mengunjungi rumah korban kecelakaan bus studi tour, Selasa (23/1/2024).

Menurut dia, permasalahan kecelakaan di jalan tol ini sudah disampaikan berkali-kali. Bus yang terlibat kecelakaan ini merupakan dampak dari truk yang overload atau melebihi kapasitas. "Tahu-tahu bannya meletus dan terguling ke kiri, kemudian bus dari belakang tidak sempat menghindar ke kiri jalan,” ucapnya.





Politikus Gerindra ini mengaku sudah menyampaikan kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terkait truk yang tidak bisa jalan cepat karena overload sehingga under speed atau di bawah 30 Km/jam. Termasuk juga ke Kakorlantas Polri tentang permasalahan yang ada di jalan tol.

”Alhamdulillah responsnya baik serta akan ditindak lanjuti dengan memfilter betul truk - truk yang melewati jalan tol harus berkecepatan minimal 60 Km/jam dan dilengkapi dengan lampu penerangan yang cukup, karena kecelakaan yang sering terjadi adalah disundul dari belakang akibat dari penerangan truk yang kurang,” katanya.



Dia menyebut, korban kecelakaan di tol sudah cukup banyak di antaranya, mantan Kabasarnas Laksda TNI (Purn) Yayun Riyanto, kemudian mantan Dirjen PU Hermanto Dardak. “Kecelakaan yang terjadi sama yaitu menyeruduk truk yang berkecepatan rendal. Ini tidak boleh terus menerus terjadi,” katanya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More