Berencana Mundur dari Menko Polhukam, Mahfud Ingin Beri Contoh ke yang Lain
Selasa, 23 Januari 2024 - 21:36 WIB
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD berencana mundur dari jabatannya. Hal itu lantaran saat ini dirinya berstatus sebagai calon wakil presiden (cawapres) yang tengah mengikuti kontestasi di Pilpres 2024.
Menurut Mahfud, niat mundur tersebut agar dicontoh peserta pilpres yang masih menggunakan fasilitas negara sebagai alat kampanyenya. Mahfud menegaskan selama menjabat sebagai Menko Polhukam tidak pernah menggunakan fasilitas negara untuk berkampanye.
"Saya juga ingin memberi contoh kalau saya ini menjadi calon wakil presiden masih merangkap, apakah saya akan menggunakan kedudukan saya untuk memanfaatkan fasilitas negara atau tidak, ini sudah tiga bulan saya lakukan. Saya tidak pernah menggunakan fasilitas negara," ucap Mahfud,dalam acara 'Tabrak Prof' di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (23/1/2024).
Dirinya mencontoh ketika peserta pilpres melakukan kunjungan kampanyenya biasanya disambut atau dijemput oleh pejabat daerah, hal tersebut yang secara tidak langsung telah menggunakan fasilitas negara di dalamnya.
"Saya minta kepada pemerintah daerah yang kenal baik dengan saya, jangan menjemput saya atau melayani saya kalau saya ke daerah. Karena saya tidak mau menggunakan jabatan saya itu untuk menggunakan fasilitas kepemerintahan," ucapnya.
"Maksud saya, ini agar ditiru oleh yang lain, kalau menjadi calon presiden, menjadi calon wakil presiden jangan mau dijemput oleh pejabat daerah, jangan mau diantar, jangan mau didampingi. Hanya minta pengamanan saja kepada Polri," sambungnya.
Mahfud menegaskan akan mundur sebagai Menko Polhukam di waktu yang tepat. Pengunduran dirinya juga akan dilakukan secara profesional.
"Baik tolong dengarkan baik-baik semuanya, apa yang disampaikan Pak Ganjar adalah kesepakatan saya dengan Pak Ganjar sejak awal, bahwa saya pada saatnya yang tepat nanti pasti akan mengajukan pengunduran diri secara baik baik, jadi tidak ada pertentangan antara saya dan Pak Ganjar," kata Mahfud.
Menurut Mahfud, niat mundur tersebut agar dicontoh peserta pilpres yang masih menggunakan fasilitas negara sebagai alat kampanyenya. Mahfud menegaskan selama menjabat sebagai Menko Polhukam tidak pernah menggunakan fasilitas negara untuk berkampanye.
"Saya juga ingin memberi contoh kalau saya ini menjadi calon wakil presiden masih merangkap, apakah saya akan menggunakan kedudukan saya untuk memanfaatkan fasilitas negara atau tidak, ini sudah tiga bulan saya lakukan. Saya tidak pernah menggunakan fasilitas negara," ucap Mahfud,dalam acara 'Tabrak Prof' di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (23/1/2024).
Dirinya mencontoh ketika peserta pilpres melakukan kunjungan kampanyenya biasanya disambut atau dijemput oleh pejabat daerah, hal tersebut yang secara tidak langsung telah menggunakan fasilitas negara di dalamnya.
Baca Juga
"Saya minta kepada pemerintah daerah yang kenal baik dengan saya, jangan menjemput saya atau melayani saya kalau saya ke daerah. Karena saya tidak mau menggunakan jabatan saya itu untuk menggunakan fasilitas kepemerintahan," ucapnya.
"Maksud saya, ini agar ditiru oleh yang lain, kalau menjadi calon presiden, menjadi calon wakil presiden jangan mau dijemput oleh pejabat daerah, jangan mau diantar, jangan mau didampingi. Hanya minta pengamanan saja kepada Polri," sambungnya.
Mahfud menegaskan akan mundur sebagai Menko Polhukam di waktu yang tepat. Pengunduran dirinya juga akan dilakukan secara profesional.
"Baik tolong dengarkan baik-baik semuanya, apa yang disampaikan Pak Ganjar adalah kesepakatan saya dengan Pak Ganjar sejak awal, bahwa saya pada saatnya yang tepat nanti pasti akan mengajukan pengunduran diri secara baik baik, jadi tidak ada pertentangan antara saya dan Pak Ganjar," kata Mahfud.
(cip)
tulis komentar anda