Dewan Pakar TPN: Saat Berbicara Data Jangan Dibangun Perspektif Menakut-nakuti Rakyat
Senin, 22 Januari 2024 - 19:38 WIB
JAKARTA - Dewan Pakar Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud , Rieke Diah Pitaloka meminta agar saat seseorang berbicara data justru jangan dibangun perspektif seakan sedang menakut-nakuti rakyat atau menyatakannya sebagai kerahasiaan.
Hal itu disampaikannya dalam diskusi bertema 'Kalkulasi Kebijakan Redistribusi Tanah dan Administrasi Keadilan Sosial Lewat Pemenuhan Hak Ulayat dan Masyarakat Adat' di Media Center TPN Jalan Cemara 19, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (22/1/2024).
“Tidak ada rahasia kalau Anda pakai duit negara. Contoh, saya membongkar kasus minyak goreng, bagaimana kepemilikan lahan atau HGU oleh pemilik perkebunan kelapa sawit tapi dia memiliki perusahaan minyak goreng. Ini perlu dibahas dan ada kaitannya dengan agraria,” ujar Rieke.
Rieke pun menggarisbawahi persoalan kedaulatan pangan hanya bisa diselesaikan jika punya data yang akurat dan relevan dalam ‘Data Desa Presisi’. Satu Data Indonesia itu diambil dengan menggunakan drone dan melibatkan masyarakat desa.
“Kedaulatan pangan tidak kalah pentingnya dibandingkan kedaulatan energi. Dua entitas ini menjadi penting dalam geopolitik dan geoekonomi,” tuturnya.
Hal itu disampaikannya dalam diskusi bertema 'Kalkulasi Kebijakan Redistribusi Tanah dan Administrasi Keadilan Sosial Lewat Pemenuhan Hak Ulayat dan Masyarakat Adat' di Media Center TPN Jalan Cemara 19, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (22/1/2024).
Baca Juga
“Tidak ada rahasia kalau Anda pakai duit negara. Contoh, saya membongkar kasus minyak goreng, bagaimana kepemilikan lahan atau HGU oleh pemilik perkebunan kelapa sawit tapi dia memiliki perusahaan minyak goreng. Ini perlu dibahas dan ada kaitannya dengan agraria,” ujar Rieke.
Rieke pun menggarisbawahi persoalan kedaulatan pangan hanya bisa diselesaikan jika punya data yang akurat dan relevan dalam ‘Data Desa Presisi’. Satu Data Indonesia itu diambil dengan menggunakan drone dan melibatkan masyarakat desa.
Baca Juga
“Kedaulatan pangan tidak kalah pentingnya dibandingkan kedaulatan energi. Dua entitas ini menjadi penting dalam geopolitik dan geoekonomi,” tuturnya.
(kri)
tulis komentar anda