Warga Madiun Lapor Bantuan Tak Tepat Sasaran, Ganjar: Makanya Kita Buat KTP Sakti
Kamis, 18 Januari 2024 - 19:23 WIB
JAKARTA - Emak-emak di Madiun mengadu kepada calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo bahwa banyak program bantuan yang tidak tepat sasaran. Warga pun menuangkan aspirasinya saat dikunjungi Ganjar ketika sedang berada di acara konsolidasi relawan di halaman Radio Madya FM Madiun, Kamis (18/1/2024).
"Pak bantuan banyak yang tidak tepat sasaran. Saya tidak dapat bantuan, justru tetangga saya yang kaya-kaya dapat," teriak salah satu warga kepada ke Ganjar.
Salah satu warga bernama Gina (60) mengaku sudah pernah mencoba mengajukan bantuan ke RT/RW dan kelurahan tempatnya tinggal. Namun, hingga saat ini belum ada hasilnya.
"Tolong diperbaiki Pak, bantuan harus tepat sasaran dan benar-benar untuk masyarakat kecil," tegasnya.
Ganjar mendengarkan keluhan warga dengan cermat saat berkunjung di Madiun. Menurutnya, hampir di semua tempat yang didatanginya, persoalan bantuan tidak tepat sasaran memang banyak dikeluhkan.
"Maka inilah yang mesti dibereskan. Saya siap membereskan karena salah satu program prioritas kami adalah membenahi data dan merealisasikan satu data Indonesia," tegasnya.
Tidak meratanya bantuan, lanjut Ganjar, disebabkan karena pendataan yang tidak benar. Ke depan, pihaknya membuat program KTP Sakti untuk memperbaiki data, supaya semua bantuan dari pemerintah tepat sasaran.
Dengan KTP Sakti, semua data masyarakat bisa terpantau karena pendataan dilakukan berdasarkan nomor induk kependudukan (NIK). Sakti merupakan singkatan dari Satu Kartu Terpadu Indonesia.
“Kita libatkan RT, RW dan kepala desa untuk perbaikan data itu. Kalau datanya benar, maka semua program pemerintah bisa tepat sasaran. Kalau datanya tidak benar, ya seperti yang dikeluhkan hari ini, bahwa yang menerima justru yang kaya,” pungkasnya.
"Pak bantuan banyak yang tidak tepat sasaran. Saya tidak dapat bantuan, justru tetangga saya yang kaya-kaya dapat," teriak salah satu warga kepada ke Ganjar.
Salah satu warga bernama Gina (60) mengaku sudah pernah mencoba mengajukan bantuan ke RT/RW dan kelurahan tempatnya tinggal. Namun, hingga saat ini belum ada hasilnya.
"Tolong diperbaiki Pak, bantuan harus tepat sasaran dan benar-benar untuk masyarakat kecil," tegasnya.
Ganjar mendengarkan keluhan warga dengan cermat saat berkunjung di Madiun. Menurutnya, hampir di semua tempat yang didatanginya, persoalan bantuan tidak tepat sasaran memang banyak dikeluhkan.
"Maka inilah yang mesti dibereskan. Saya siap membereskan karena salah satu program prioritas kami adalah membenahi data dan merealisasikan satu data Indonesia," tegasnya.
Tidak meratanya bantuan, lanjut Ganjar, disebabkan karena pendataan yang tidak benar. Ke depan, pihaknya membuat program KTP Sakti untuk memperbaiki data, supaya semua bantuan dari pemerintah tepat sasaran.
Dengan KTP Sakti, semua data masyarakat bisa terpantau karena pendataan dilakukan berdasarkan nomor induk kependudukan (NIK). Sakti merupakan singkatan dari Satu Kartu Terpadu Indonesia.
“Kita libatkan RT, RW dan kepala desa untuk perbaikan data itu. Kalau datanya benar, maka semua program pemerintah bisa tepat sasaran. Kalau datanya tidak benar, ya seperti yang dikeluhkan hari ini, bahwa yang menerima justru yang kaya,” pungkasnya.
(rca)
tulis komentar anda