Peluang Baru Bidang Energi di Indonesia Jadi Tantangan Pemerintahan Baru
Kamis, 18 Januari 2024 - 15:03 WIB
JAKARTA - Peluang baru di bidang energi di Indonesia terbuka lebar untuk dikembangkan. Namun ini juga merupakan tantangan bagi pemerintahan baru di 2024-2029, untuk mencari solusinya.
Pernyataan itu diungkapkan oleh Andre Rahadian sebagai Partner Dentons HPRP dalam Forum Dialog Peluang Baru Sektor Energi di Indonesia di Bawah Pemerintahan Baru yang digelar Dentons HPRP dan Bimasena, di The Lounge, Grha Bimasena, Jakarta, Kamis (18/1/2024).
"Kita sepakat hal ini penting, sektor energi terbarukan di Indonesia dan isu-isu permasalahannya sudah diidentifikasi dan bisa masuk sebagai program. Indonesia harus bisa sebagai supply chain, semoga kita bisa mengawal progres ini ke depan," kata Andre Rahadian.
Turut hadir dalam forum dialog ini, ada Jodi Mahardi Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Kementerian Kemaritiman dan Investasi RI sebagai Keynote Speaker.
Lalu sebagai penanggap adalah Fadli Rahman Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Bisnis Pertamina New & Renewable Energy. Kemudian Belladona Troxylon Maulianda Executive Director of Indonesia’s Carbon Capture and Storage Center (ICCSCenter), serta Pri Agung Rakhmanto Founder & Advisor Reforminer Institute.
"Energi Baru dan Terbarukan (EBT) adalah peluang dan tantangan. Kita harus bisa menemukan keseimbangan antara permintaan energi yang terus meningkat dengan keberlanjutan lingkungan. Tantangan lain di Indonesia adalah berkaitan dengan kondisi geografis dalam pembangunan yang bisa meningkatkan risiko," ungkap Jodi Mahardi.
Ketiga wakil tim kampanye paslon capres dan cawapres pada Pilpres 2024 yang hadir dalam forum dialog ini kemudian coba menjawab permasalahan utama dalam sektor energi di Indonesia ke depannya. Semuanya sepakat bahwa regulasi harus diperbaiki untuk mendukung transisi energi.
Tampak Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) Jufri Hadi ikut memberi pertanyaan kepada tim kampanye paslon.
Satya Heragandhi dari Tim Pemenangan Nasional (TPN) Paslon Capres dan Cawapres 03 Ganjar Pranowo–Mahfud MD memaparkan materi Urgensi dan Strategi Transisi Energi Indonesia dalam Kepemimpinan Lima Tahun ke Depan.
Pernyataan itu diungkapkan oleh Andre Rahadian sebagai Partner Dentons HPRP dalam Forum Dialog Peluang Baru Sektor Energi di Indonesia di Bawah Pemerintahan Baru yang digelar Dentons HPRP dan Bimasena, di The Lounge, Grha Bimasena, Jakarta, Kamis (18/1/2024).
"Kita sepakat hal ini penting, sektor energi terbarukan di Indonesia dan isu-isu permasalahannya sudah diidentifikasi dan bisa masuk sebagai program. Indonesia harus bisa sebagai supply chain, semoga kita bisa mengawal progres ini ke depan," kata Andre Rahadian.
Turut hadir dalam forum dialog ini, ada Jodi Mahardi Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Kementerian Kemaritiman dan Investasi RI sebagai Keynote Speaker.
Lalu sebagai penanggap adalah Fadli Rahman Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Bisnis Pertamina New & Renewable Energy. Kemudian Belladona Troxylon Maulianda Executive Director of Indonesia’s Carbon Capture and Storage Center (ICCSCenter), serta Pri Agung Rakhmanto Founder & Advisor Reforminer Institute.
"Energi Baru dan Terbarukan (EBT) adalah peluang dan tantangan. Kita harus bisa menemukan keseimbangan antara permintaan energi yang terus meningkat dengan keberlanjutan lingkungan. Tantangan lain di Indonesia adalah berkaitan dengan kondisi geografis dalam pembangunan yang bisa meningkatkan risiko," ungkap Jodi Mahardi.
Ketiga wakil tim kampanye paslon capres dan cawapres pada Pilpres 2024 yang hadir dalam forum dialog ini kemudian coba menjawab permasalahan utama dalam sektor energi di Indonesia ke depannya. Semuanya sepakat bahwa regulasi harus diperbaiki untuk mendukung transisi energi.
Tampak Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) Jufri Hadi ikut memberi pertanyaan kepada tim kampanye paslon.
Satya Heragandhi dari Tim Pemenangan Nasional (TPN) Paslon Capres dan Cawapres 03 Ganjar Pranowo–Mahfud MD memaparkan materi Urgensi dan Strategi Transisi Energi Indonesia dalam Kepemimpinan Lima Tahun ke Depan.
Lihat Juga :
tulis komentar anda