Sindir Pertanyaan Pupuk Langka di Jateng, Ganjar: Piknik, Jangan di Belakang Meja Terus

Senin, 01 Januari 2024 - 20:04 WIB
Capres Ganjar Pranowo saat menghadiri Rakernas Apmiso di GOR Satria, Semarang, Jawa Tengah, Senin (1/1/2024). FOTO/MPI/RIYAN RIZKI ROSHALI
JAKARTA - Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo menyinggung kelangkaan pupuk di Jawa Tengah yang ditanyakan kepada dirinya saat debat perdana Pilpres 2024. Menurut Ganjar, seharusnya orang yang bertanya keliling Indonesia dan mendengar keluhan masyarakat langsung bukan hanya berada di belakang meja.

Hal itu disampaikan Ganjar saat menghadiri Rakernas Apmiso di GOR Satria, Semarang, Jawa Tengah, Senin (1/1/2024). Ganjar mulanya menceritakan saat ini harga beras masih mengalami kenaikan.

"Kemarin saya keliling. Kita tanya harga-harga petani beras, beras tadi kita tanya juga di depan, harganya Rp14.000-Rp15.000 dengan kualitas terendah yang dulu harganya kira-kira Rp8.000, Rp9.000, Rp10.000. Kalau naik paling tinggi Rp11.000," ucap Ganjar.

Mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode itu menyebut salah satu penyebab harga beras naik, lantaran kelangkaan pupuk yang dirasakan petani. Ganjar menyebut kelangkaan pupuk itu juga disebabkan oleh subsidi yang dikurangi.



Ganjar lalu mengungkit kelangkaan pupuk. Ia menyarankan kepada seluruh pihak turun langsung dan mendengarkan keluhan masyarakat.

"Saya 4 tahun di Komisi IV, 10 tahun jadi Gubernur. Tiap hari praktik terus masalah ini, ngelotok-ngelotok, maka kalau debat kemarin ditanya 'Pak Ganjar kenapa di Jawa Tengah pupuknya langka?" katanya.

"Yah, makanya piknik ke Indonesia, jangan di belakang meja terus gitu kan. Tanyain rakyat, tanyain petani, itu di Sumut langka, di NTT langka, di Papua langka, di Sulawesi langka, problemnya apa? Karena subsidinya memang dikurangi," katanya.



Lebih jauh, Ganjar mengungkapkan ada dua solusi untuk mengatasi kelangkaan pupuk. Salah satunya adalah dengan penambahan subsidi atau membuat pabrik pupuk baru.

"Jadi artinya apa? Artinya subsidinya ditambah atau kita membuat pabrik pupuk baru, kalau mau selesaikan ya kecuali dibiarkan begini kemudian jadi komunitas politik," katanya.
(abd)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More