Gus Nabil: Jangan Ada lagi Penyerbuan dan Main Hakim Sendiri
Senin, 10 Agustus 2020 - 18:06 WIB
JAKARTA - Peristiwa penyerbuan ke rumah rumah di Mertodranan, Pasar Kliwon, Kota Solo , Jawa Tengah memancing reaksi anggota DPR Muchamad Nabil Haroen.
Pria yang biasa disapa Gus Nabil ini menegaskan penyerbuan acara doa bersama jelang pernikahan di keluarga almarhum Segaf bin Jufri dibisa dibiarkan.
Penyerbuan dan penyerangan ini tidak bisa dibiarkan. Jangan sampai ada pihak-pihak yang bebas menyerbu, mempersekusi pihak lain. Maka, aparat keamanan harus bertindak tegas dalam hal ini, jangan sampai terjadi lagi," kata Gus Nabil dalam keterangan tertulisnya yang diterima SINDOnews, Senin (10/8/2020)
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini mengapresiasi langkah cepat dari pihak kepolisian yang segera menangkap pelaku. "Ini merupakan bentuk respons dan tanggung jawab pihak kepolisian untuk menjaga keamanan dan stabilitas," ujar Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa Nahdlatul Ulama ini.( )
Gus Nabil mendesak polisi tidak hanya menangkap pelaku, tapi juga otak penyerangan. Hal itu dinilai penting agar agar motif dan polanya bisa diketahui sehingga ada upaya preventif pada masa-masa mendatang.
Anggota Komisi I DPR ini juga mengajak semua pihak untuk menjaga stabilitas di tengah pandemi virus Corona (Covid-19). "Warga Solo dan sekitarnya, mari kita jaga kerukunan,dan gotong royong di antara kita. Saat ini, kita masih menghadapi pandemi, yang membutuhkan konsentrasi, fokus dan energi saling tolong menolong," ujar Gus Nabil.( )
Dia kembali menegaskan penyerangan tersebut tidak dibenarkan. Apalagi Solo sedang bersiap hajatan politik untuk mencari figur wali kota dan wakil wali kota mendatang. "Perlu upaya bersama untuk menjaga kestabilan dan ketenangan bersama," ujarnya.
Seperti diberitakan sejumlah media, sekelompok orang menyerang rumah Habib Segaf bin Jufri, Sabtu 8 Agustus 2020 lalu yang menggelar doa bersama sebelum acara pernikahan. Mereka memaksa untuk membubarkan acara tersebut. Tidak hanya melakukan penyerbuan, mereka juga kekerasan terhadap anggota keluarga tersebut.
Pria yang biasa disapa Gus Nabil ini menegaskan penyerbuan acara doa bersama jelang pernikahan di keluarga almarhum Segaf bin Jufri dibisa dibiarkan.
Penyerbuan dan penyerangan ini tidak bisa dibiarkan. Jangan sampai ada pihak-pihak yang bebas menyerbu, mempersekusi pihak lain. Maka, aparat keamanan harus bertindak tegas dalam hal ini, jangan sampai terjadi lagi," kata Gus Nabil dalam keterangan tertulisnya yang diterima SINDOnews, Senin (10/8/2020)
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini mengapresiasi langkah cepat dari pihak kepolisian yang segera menangkap pelaku. "Ini merupakan bentuk respons dan tanggung jawab pihak kepolisian untuk menjaga keamanan dan stabilitas," ujar Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa Nahdlatul Ulama ini.( )
Gus Nabil mendesak polisi tidak hanya menangkap pelaku, tapi juga otak penyerangan. Hal itu dinilai penting agar agar motif dan polanya bisa diketahui sehingga ada upaya preventif pada masa-masa mendatang.
Anggota Komisi I DPR ini juga mengajak semua pihak untuk menjaga stabilitas di tengah pandemi virus Corona (Covid-19). "Warga Solo dan sekitarnya, mari kita jaga kerukunan,dan gotong royong di antara kita. Saat ini, kita masih menghadapi pandemi, yang membutuhkan konsentrasi, fokus dan energi saling tolong menolong," ujar Gus Nabil.( )
Dia kembali menegaskan penyerangan tersebut tidak dibenarkan. Apalagi Solo sedang bersiap hajatan politik untuk mencari figur wali kota dan wakil wali kota mendatang. "Perlu upaya bersama untuk menjaga kestabilan dan ketenangan bersama," ujarnya.
Seperti diberitakan sejumlah media, sekelompok orang menyerang rumah Habib Segaf bin Jufri, Sabtu 8 Agustus 2020 lalu yang menggelar doa bersama sebelum acara pernikahan. Mereka memaksa untuk membubarkan acara tersebut. Tidak hanya melakukan penyerbuan, mereka juga kekerasan terhadap anggota keluarga tersebut.
(dam)
Lihat Juga :
tulis komentar anda