Pengamat: Sangat Kecil Kemungkinan Pilpres 2024 Satu Putaran
Kamis, 28 Desember 2023 - 20:36 WIB
JAKARTA - Pelaksanaan Pilpres 2024 satu putaran semakin kencang digaungkan kubu pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Wacana tersebut dinilai sangat sulit untuk diwujudkan.
"Untuk Prabowo-Gibran satu putaran hari ini sangat kecil kemungkinannya. Dengan kondisi dinamika pasar politik yang dinamis dan demokratis, artinya tidak ada intervensi, tidak ada tekanan dari aparat atau pelanggaran pemilu, masih cukup sulit, dan butuh kerja keras," kata Direktur Eksekutif Indonesia Presidential Studies, Nyarwi Ahmad, Kamis (28/12/2023).
Dua hasil survei elektabilitas terkini, kata Nyarwi, masih menyisakan ruang cukup besar yang bisa diperebutkan tiga pasangan calon. "Rentangnya masih cukup lebar. Menurut hitungan saya, masih perlu sekitar 8% lebih kalau mau satu putaran," katanya.
Dari persentase itu, Nyarwi mengungkap, terdapat pemilih yang sulit didekati, sehingga butuh kerja keras untuk diyakinkan. Karena itu, paslon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD harus optimistis bisa mempertebal suara dan dukungan.
"Tentu akan terjadi kompetisi yang cukup sengit, maka perlu untuk mempertebal basis dukungan, termasuk mendekati segmen pemilih targeting tadi," katanya.
Dengan program-program yang mumpuni, paslon masih bisa berebut suara pemilih di bawah 40 tahun. "Kalau berhasil, tentu ruang untuk mereka masuk putaran kedua sangat mungkin," ujarnya.
Dosen Komunikasi Politik Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta ini menjelaskan, waktu kampanye menyisakan 1,5 bulan lagi. Menurut Nyarwi, waktunya masih panjang tapi harus dipergunakan dengan baik. Ketiga paslon harus bersikap kritis terhadap dinamika politik, termasuk beragam hasil survei elektabilitas capres-cawapres.
"Untuk Prabowo-Gibran satu putaran hari ini sangat kecil kemungkinannya. Dengan kondisi dinamika pasar politik yang dinamis dan demokratis, artinya tidak ada intervensi, tidak ada tekanan dari aparat atau pelanggaran pemilu, masih cukup sulit, dan butuh kerja keras," kata Direktur Eksekutif Indonesia Presidential Studies, Nyarwi Ahmad, Kamis (28/12/2023).
Dua hasil survei elektabilitas terkini, kata Nyarwi, masih menyisakan ruang cukup besar yang bisa diperebutkan tiga pasangan calon. "Rentangnya masih cukup lebar. Menurut hitungan saya, masih perlu sekitar 8% lebih kalau mau satu putaran," katanya.
Dari persentase itu, Nyarwi mengungkap, terdapat pemilih yang sulit didekati, sehingga butuh kerja keras untuk diyakinkan. Karena itu, paslon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD harus optimistis bisa mempertebal suara dan dukungan.
"Tentu akan terjadi kompetisi yang cukup sengit, maka perlu untuk mempertebal basis dukungan, termasuk mendekati segmen pemilih targeting tadi," katanya.
Dengan program-program yang mumpuni, paslon masih bisa berebut suara pemilih di bawah 40 tahun. "Kalau berhasil, tentu ruang untuk mereka masuk putaran kedua sangat mungkin," ujarnya.
Dosen Komunikasi Politik Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta ini menjelaskan, waktu kampanye menyisakan 1,5 bulan lagi. Menurut Nyarwi, waktunya masih panjang tapi harus dipergunakan dengan baik. Ketiga paslon harus bersikap kritis terhadap dinamika politik, termasuk beragam hasil survei elektabilitas capres-cawapres.
tulis komentar anda