Soroti Kemiskinan, Ini Refleksi Dompet Dhuafa Tahun 2023
Jum'at, 22 Desember 2023 - 10:22 WIB
Haryo melanjutkan, untuk pilar Dakwah dan Budaya terdapat 105.512 Jiwa dengan cakupan program Dakwah Internasional, Kemitraan Dakwah Nasional, Dakwah Mualaf, Kampung Silat Jampang, Suluk Nusantara dan Serambi Budaya.
Dompet Dhuafa terus berkembang seiring waktu dan melebarkan beragam program pemberdayaan bagi masyarakat untuk berdaya. Kawasan Madaya dikembangkan sebagai program multi tematik yang meliputi 5 pilar, yaitu ekonomi, pendidikan, kesehatan, sosial, budaya, dan dakwah.
Khusus pemberdayaan ekonomi dijelaskan Haryo, kawasan yang diberdayakan adalah kawasan yang memang memiliki syarat-syarat yang bisa dikembangkan dan bisa berkelanjutan. Kawasan Madaya Dompet Dhuafa melakukan pendekatan intensifikasi program pemberdayaan masyarakat berbasis kawasan yang telah ditetapkan perimeternya, baik berbasis geografi ekologis maupun administratif pemerintahan.
"Kawasan ini nantinya juga akan menjadi kawasan tanggap bencana dan model bagi pengelolaan berbasis kesadaran lingkungan serta adaptasi perubahan iklim," tuturnya.
"Implementasinya, program ini menggunakan metode pendekatan Filantropreneurship, yaitu program dengan tiga tahapan, yakni pendampingan mustahik, penguatan kelembagaan kemitraan, dan aliansi nasional social enterprise," tutupnya.
Lihat Juga: Dipimpin Gus Yaqut, Institute for Humanitarian Islam Bertekad Tebarkan Nilai Kemanusiaan di Dunia
Dompet Dhuafa terus berkembang seiring waktu dan melebarkan beragam program pemberdayaan bagi masyarakat untuk berdaya. Kawasan Madaya dikembangkan sebagai program multi tematik yang meliputi 5 pilar, yaitu ekonomi, pendidikan, kesehatan, sosial, budaya, dan dakwah.
Khusus pemberdayaan ekonomi dijelaskan Haryo, kawasan yang diberdayakan adalah kawasan yang memang memiliki syarat-syarat yang bisa dikembangkan dan bisa berkelanjutan. Kawasan Madaya Dompet Dhuafa melakukan pendekatan intensifikasi program pemberdayaan masyarakat berbasis kawasan yang telah ditetapkan perimeternya, baik berbasis geografi ekologis maupun administratif pemerintahan.
"Kawasan ini nantinya juga akan menjadi kawasan tanggap bencana dan model bagi pengelolaan berbasis kesadaran lingkungan serta adaptasi perubahan iklim," tuturnya.
"Implementasinya, program ini menggunakan metode pendekatan Filantropreneurship, yaitu program dengan tiga tahapan, yakni pendampingan mustahik, penguatan kelembagaan kemitraan, dan aliansi nasional social enterprise," tutupnya.
Lihat Juga: Dipimpin Gus Yaqut, Institute for Humanitarian Islam Bertekad Tebarkan Nilai Kemanusiaan di Dunia
(maf)
tulis komentar anda