Soal Polemik Pernyataan Zulhas, Begini Penjelasan Waketum PAN
Rabu, 20 Desember 2023 - 16:37 WIB
JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto menjelaskan potongan video yang beredar dengan narasi seakan-akan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) menjadikan salat sebagai becandaan adalah framing yang sangat menyesatkan.
"Bang Zul mengingatkan kita semua bahwa jangan sampai karena perbedaan pilihan dalam pemilu kemudian memunculkan keretakan di masyarakat. Pemilu hanyalah konstestasi 5 tahunan sedangkan persatuan dan kerukunan di masyarakat merupakan pondasi dasar bernegara," jelas Yandri, Rabu (20/12/2023).
Dengan rekam jejak yang ada selama ini, kata Yandri, tidak mungkin seorang Zulkifli Hasan melakukan penistaan terhadap agama. ”Bang Zul menyampaikan hal tersebut semata-mata karena ingin mengingatkan kita semua bahwa jangan sampai karena fanatisme berlebihan kemudian merubah tata cara sholat seseorang," ujarnya.
Fenomena keretakan karena berbeda pilihan sudah mulai muncul walaupun tidak terlalu besar. ”Nah di sinilah kemudian Bang Zul mencontohkan dengan sesuatu yang mudah dipahami masyarakat," ucapnya
Yandri mengungkapkan ucapan yang sama atau hampir mirip juga disampaikan oleh Anies Baswedan dan Ustaz Abdul Somad. Video dari kedua tokoh tersebut disebarkan tanpa ada framing yang negatif. Karena memang statement tersebut dikeluarkan dengan niat yang baik bahwa jangan sampai karena perbedaan pilihan dalam pemilu kemudian membuat keretakan di masyarakat.
Bahkan ekstremnya setelah surah Al Fatihah tidak lagi mengucap Amin secara Jahr (dikeraskan) karena itu identik dengan salah satu pasangan calon. "Jangan sampai terulang karena Pemilu kemudian muncul praktik politik identitas. Hasilnya sangat berbahaya bagi persatuan dan kesatuan bangsa," harap Yandri
Yandri Susanto juga mengajak semua pihak untuk mengedepankan tabayun dan husnuzon sehingga tidak menyuburkan penyebaran berita hoaks dimasyarakat.
"Mari kita laksanakan pemilu dengan mengedepankan politik santun. Kita ke depankan tabayun dan husnuzon dalam setiap persoalan yang ada sehingga tidak memberikan ruang adanya penyebaran berita hoaks di masyarakat," ucap Yandri
"Bang Zul mengingatkan kita semua bahwa jangan sampai karena perbedaan pilihan dalam pemilu kemudian memunculkan keretakan di masyarakat. Pemilu hanyalah konstestasi 5 tahunan sedangkan persatuan dan kerukunan di masyarakat merupakan pondasi dasar bernegara," jelas Yandri, Rabu (20/12/2023).
Dengan rekam jejak yang ada selama ini, kata Yandri, tidak mungkin seorang Zulkifli Hasan melakukan penistaan terhadap agama. ”Bang Zul menyampaikan hal tersebut semata-mata karena ingin mengingatkan kita semua bahwa jangan sampai karena fanatisme berlebihan kemudian merubah tata cara sholat seseorang," ujarnya.
Fenomena keretakan karena berbeda pilihan sudah mulai muncul walaupun tidak terlalu besar. ”Nah di sinilah kemudian Bang Zul mencontohkan dengan sesuatu yang mudah dipahami masyarakat," ucapnya
Yandri mengungkapkan ucapan yang sama atau hampir mirip juga disampaikan oleh Anies Baswedan dan Ustaz Abdul Somad. Video dari kedua tokoh tersebut disebarkan tanpa ada framing yang negatif. Karena memang statement tersebut dikeluarkan dengan niat yang baik bahwa jangan sampai karena perbedaan pilihan dalam pemilu kemudian membuat keretakan di masyarakat.
Baca Juga
Bahkan ekstremnya setelah surah Al Fatihah tidak lagi mengucap Amin secara Jahr (dikeraskan) karena itu identik dengan salah satu pasangan calon. "Jangan sampai terulang karena Pemilu kemudian muncul praktik politik identitas. Hasilnya sangat berbahaya bagi persatuan dan kesatuan bangsa," harap Yandri
Yandri Susanto juga mengajak semua pihak untuk mengedepankan tabayun dan husnuzon sehingga tidak menyuburkan penyebaran berita hoaks dimasyarakat.
"Mari kita laksanakan pemilu dengan mengedepankan politik santun. Kita ke depankan tabayun dan husnuzon dalam setiap persoalan yang ada sehingga tidak memberikan ruang adanya penyebaran berita hoaks di masyarakat," ucap Yandri
(cip)
tulis komentar anda