Mengenang Letjen TNI (Purn) Doni Monardo, Jenderal Kopassus yang Mengubah Lawan Jadi Kawan
Senin, 04 Desember 2023 - 14:27 WIB
Di antaranya mantan Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Muzakir Manaf, kemudian Panglima Pasukan Pertahanan Timor Leste sekaligus tokoh militer Fretilin Lere Anan Timur dan sebagainya.
Dalam pertemuan itu, Doni Monardo menyatakan, profesi seorang prajurit adalah profesi yang sulit, sering menempatkan mereka dalam posisi "salah tingkah", tetapi prajurit yang baik adalah prajurit yang memiliki kelapangan dada untuk mampu memaafkan dan merangkul yang dulu dianggap lawan sebagai kawan.
"Bila memperhatikan saudara-saudara kita yang belum sepaham, mereka hanya menuntut satu hal yakni rasa cinta, kebersamaan dan kesejahteraan, serta hak yang sama. Mereka hanya perlu diberi pemahaman bahwa kita adalah satu keluarga yang berada dalam naungan Merah Putih yang diikat oleh kebinekaan Pancasila," ujar Doni dalam buku berjudul "Kopassus untuk Indonesia" dikutip SINDOnews, Senin (4/12/2023).
Mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ini juga menegaskan, tidak ada dendam bagi pihak yang pernah bertikai. "Terselenggaranya acara ini lebih mengutamakan silaturahmi," ujarnya.
Tentu tidak mudah mempertemukan pihak-pihak yang sebelumnya menjadi lawan di medan tempur, namun kemampuan seorang Doni Monardo berhasil melakukannya. Selain dilakukan jauh-jauh hari, juga dengan melibatkan para anggota Kopassus yang pernah bertugas di daerah konflik dan masih membina hubungan baik dengan masyarakat setempat.
Dari Aceh, Kalimantan, Timor Timur, sampai Papua kabar ini disampaikan, ada yang secara langsung, ada yang secara berantai untuk menjajaki dan menjaga perasaan yang diundang. Ternyata, semua tanpa kecuali memiliki keinginan yang sama untuk tetap memelihara silaturahmi dan melupakan apa yang sudah dilewati.
Kini Jenderal Kopassus pemersatu itu telah berpulang menghadap Sang Khalik. Semoga semua dharma baktinya menjadi suri tauladan bagi seluruh prajurit TNI khususnya prajurit Korps Baret Merah Kopassus.
Dalam pertemuan itu, Doni Monardo menyatakan, profesi seorang prajurit adalah profesi yang sulit, sering menempatkan mereka dalam posisi "salah tingkah", tetapi prajurit yang baik adalah prajurit yang memiliki kelapangan dada untuk mampu memaafkan dan merangkul yang dulu dianggap lawan sebagai kawan.
"Bila memperhatikan saudara-saudara kita yang belum sepaham, mereka hanya menuntut satu hal yakni rasa cinta, kebersamaan dan kesejahteraan, serta hak yang sama. Mereka hanya perlu diberi pemahaman bahwa kita adalah satu keluarga yang berada dalam naungan Merah Putih yang diikat oleh kebinekaan Pancasila," ujar Doni dalam buku berjudul "Kopassus untuk Indonesia" dikutip SINDOnews, Senin (4/12/2023).
Mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ini juga menegaskan, tidak ada dendam bagi pihak yang pernah bertikai. "Terselenggaranya acara ini lebih mengutamakan silaturahmi," ujarnya.
Tentu tidak mudah mempertemukan pihak-pihak yang sebelumnya menjadi lawan di medan tempur, namun kemampuan seorang Doni Monardo berhasil melakukannya. Selain dilakukan jauh-jauh hari, juga dengan melibatkan para anggota Kopassus yang pernah bertugas di daerah konflik dan masih membina hubungan baik dengan masyarakat setempat.
Dari Aceh, Kalimantan, Timor Timur, sampai Papua kabar ini disampaikan, ada yang secara langsung, ada yang secara berantai untuk menjajaki dan menjaga perasaan yang diundang. Ternyata, semua tanpa kecuali memiliki keinginan yang sama untuk tetap memelihara silaturahmi dan melupakan apa yang sudah dilewati.
Kini Jenderal Kopassus pemersatu itu telah berpulang menghadap Sang Khalik. Semoga semua dharma baktinya menjadi suri tauladan bagi seluruh prajurit TNI khususnya prajurit Korps Baret Merah Kopassus.
(cip)
Lihat Juga :
tulis komentar anda