Akademisi: Konflik Palestina Bukan Hanya soal Kemerdekaan, Tapi Kemanusiaan
Kamis, 30 November 2023 - 17:16 WIB
JAKARTA - Berbagai pakar di bidangnya dan tokoh menghadiri acara peringatan Hari Solidaritas Internasional untuk Palestina yang digelar Departemen Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Indonesia (UI). Mereka sepakat bahwa penjajahan Israel terhadap Palestina bukan konflik agama.
Acara tersebut dihadiri oleh Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al Shun. Dalam sambutannya, Dekan FISIP UI Semiarto Aji Purwanto menegaskan pentingnya peringatan Hari Solidaritas Internasional untuk Palestina sebagai pengingat bahwa isu Palestina masih jauh dari kata selesai.
Dia menekankan bahwa peringatan ini tidak hanya milik satu negara, bangsa, atau agama, melainkan bagi seluruh umat manusia di seluruh dunia. “Tanggal 29 November ini ditetapkan oleh PBB sebagai Hari Solidaritas Internasional untuk Palestina. Hari Solidaritas Internasional untuk Palestina ini milik seluruh negara, bangsa, dan agama yang ada di muka bumi ini," ujar Aji dikutip Kamis (30/11/2023).
Aji pun mengkritik tindakan Israel yang menurutnya telah melanggar hak asasi manusia dasar, yakni hak untuk hidup, terhadap warga sipil Palestina. "Masalah Palestina bukan hanya masalah politik terkait dengan kemerdekaan, tetapi juga melibatkan aspek kemanusiaan yang mendalam. Ini bukan hanya tentang agama, melainkan tentang hak-hak dasar manusia yang harus dihormati," tuturnya.
Acara itu juga dihadiri oleh Muhsin Syihab, Staf Ahli Menteri Luar Negeri Bidang Hubungan Antar-Lembaga, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Prof. Evi Fitriani, Ph.D sebagai Guru Besar, Departemen Hubungan Internasional, FISIP Universitas Indonesia, dan Perwakilan dari Majelis Ulama Indonesia, juga Majelis Pekerja Harian Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia.
Dalam kesempatan itu, mereka sepakat bahwa konflik kedua negara itu bukan konflik antara agama. Dia mengatakan bahwa tindakan Israel terhadap warga Palestina sangat brutal. Karena itu, penting bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk memiliki pandangan yang seragam terhadap isu ini.
"Perang ini bukan perang agama. Ini yang harusnya kita sadari (sebagai) orang Indonesia. Ini adalah perang antarorang yang membunuh dan dibunuh yang tidak punya power. Bagaimana kita menyolidaritaskan," katanya.
Adapun peringatan Hari Solidaritas Internasional untuk Palestina ini diharapkan dapat menjadi momentum penting bagi masyarakat internasional untuk terus mengadvokasi penyelesaian konflik dan penegakan hak asasi manusia di Palestina.
Acara tersebut dihadiri oleh Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al Shun. Dalam sambutannya, Dekan FISIP UI Semiarto Aji Purwanto menegaskan pentingnya peringatan Hari Solidaritas Internasional untuk Palestina sebagai pengingat bahwa isu Palestina masih jauh dari kata selesai.
Dia menekankan bahwa peringatan ini tidak hanya milik satu negara, bangsa, atau agama, melainkan bagi seluruh umat manusia di seluruh dunia. “Tanggal 29 November ini ditetapkan oleh PBB sebagai Hari Solidaritas Internasional untuk Palestina. Hari Solidaritas Internasional untuk Palestina ini milik seluruh negara, bangsa, dan agama yang ada di muka bumi ini," ujar Aji dikutip Kamis (30/11/2023).
Baca Juga
Aji pun mengkritik tindakan Israel yang menurutnya telah melanggar hak asasi manusia dasar, yakni hak untuk hidup, terhadap warga sipil Palestina. "Masalah Palestina bukan hanya masalah politik terkait dengan kemerdekaan, tetapi juga melibatkan aspek kemanusiaan yang mendalam. Ini bukan hanya tentang agama, melainkan tentang hak-hak dasar manusia yang harus dihormati," tuturnya.
Acara itu juga dihadiri oleh Muhsin Syihab, Staf Ahli Menteri Luar Negeri Bidang Hubungan Antar-Lembaga, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Prof. Evi Fitriani, Ph.D sebagai Guru Besar, Departemen Hubungan Internasional, FISIP Universitas Indonesia, dan Perwakilan dari Majelis Ulama Indonesia, juga Majelis Pekerja Harian Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia.
Dalam kesempatan itu, mereka sepakat bahwa konflik kedua negara itu bukan konflik antara agama. Dia mengatakan bahwa tindakan Israel terhadap warga Palestina sangat brutal. Karena itu, penting bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk memiliki pandangan yang seragam terhadap isu ini.
"Perang ini bukan perang agama. Ini yang harusnya kita sadari (sebagai) orang Indonesia. Ini adalah perang antarorang yang membunuh dan dibunuh yang tidak punya power. Bagaimana kita menyolidaritaskan," katanya.
Adapun peringatan Hari Solidaritas Internasional untuk Palestina ini diharapkan dapat menjadi momentum penting bagi masyarakat internasional untuk terus mengadvokasi penyelesaian konflik dan penegakan hak asasi manusia di Palestina.
(rca)
tulis komentar anda