Ketum PP Muhammadiyah Ingatkan Tak Jadikan Pemilu 2024 sebagai Pertempuran Politik
Jum'at, 24 November 2023 - 11:15 WIB
JAKARTA - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir mengingatkan agar tidak menjadikan Pemilu 2024 sebagai pertempuran politik yang bisa mengoyak persatuan dan kesatuan bangsa.
“Kontestasi Pemilu seberapapun perbedaan politik dan pilihan politik tidak menjadi tempat pertempuran politik yang hidup mati, yang mengoyak persatuan bangsa. Sungguh rugi jika karena Pemilu kita pecah sebagai bangsa,” tegas Haedar dalam sambutannya pada dialog publik Muhammadiyah di UM Surabaya, Jumat (24/11/2023).
Haedar pun menegaskan pemilu dan kontestasi politik yang berbeda tidak boleh menjadi tempat untuk meretakkan keutuhan bangsa. Dia juga mengingatkan agar kontestasi Pemilu 2024 dilaksanakan dengan Langsung, Umum, Bebas, Rahasia, Jujur, dan Adil.
“Kami harapkan bahwa kontestasi Pemilu 2024 dijaga bersama oleh kita semua termasuk oleh capres dan cawapres agar berjalan luber, jurdil, bermartabat, beretika, menjunjung tinggi kebenaran, kebaikan, kepatutan sekaligus juga kontestasi demokrasi yang tegak lurus di atas konstitusi dan segala peraturan yang berlaku, tidak ada penyimpangan serta dapat menjadi wahana mempersatukan bangsa,” ujarnya.
Tidak hanya itu, Haedar berharap agar para capres dan cawapres yang saat ini sedang ikut kontestasi selain menjalankan visi misi dan cita-cita konstitusi, juga dalam memimpin Indonesia kedepan benar-benar menjadi negarawan sejati.
“Bukan hanya sebagai kepala pemerintahan tetapi juga kepala negara yang berdiri tegas, tegak, tegak lurus di atas kepentingan diri, kroni, dinasti dan kepentingan-kepentingan sempit lainnya yang mengutamakan sebesar-besarnya kepentingan rakyat bangsa dan negara Republik Indonesia untuk dibawa menjadi negara yang berkemajuan dalam berbagai aspek secara nyata,” kata Haedar.
Haedar percaya penghayatan terhadap sejarah visi misi dan cita-cita nasional sekaligus juga semangat untuk membawa Indonesia dengan jiwa kenegarawanan telah terpupuk dalam diri para calon pemimpin bangsa, termasuk untuk elite, dan warga bangsa.
“Kontestasi Pemilu seberapapun perbedaan politik dan pilihan politik tidak menjadi tempat pertempuran politik yang hidup mati, yang mengoyak persatuan bangsa. Sungguh rugi jika karena Pemilu kita pecah sebagai bangsa,” tegas Haedar dalam sambutannya pada dialog publik Muhammadiyah di UM Surabaya, Jumat (24/11/2023).
Haedar pun menegaskan pemilu dan kontestasi politik yang berbeda tidak boleh menjadi tempat untuk meretakkan keutuhan bangsa. Dia juga mengingatkan agar kontestasi Pemilu 2024 dilaksanakan dengan Langsung, Umum, Bebas, Rahasia, Jujur, dan Adil.
“Kami harapkan bahwa kontestasi Pemilu 2024 dijaga bersama oleh kita semua termasuk oleh capres dan cawapres agar berjalan luber, jurdil, bermartabat, beretika, menjunjung tinggi kebenaran, kebaikan, kepatutan sekaligus juga kontestasi demokrasi yang tegak lurus di atas konstitusi dan segala peraturan yang berlaku, tidak ada penyimpangan serta dapat menjadi wahana mempersatukan bangsa,” ujarnya.
Tidak hanya itu, Haedar berharap agar para capres dan cawapres yang saat ini sedang ikut kontestasi selain menjalankan visi misi dan cita-cita konstitusi, juga dalam memimpin Indonesia kedepan benar-benar menjadi negarawan sejati.
“Bukan hanya sebagai kepala pemerintahan tetapi juga kepala negara yang berdiri tegas, tegak, tegak lurus di atas kepentingan diri, kroni, dinasti dan kepentingan-kepentingan sempit lainnya yang mengutamakan sebesar-besarnya kepentingan rakyat bangsa dan negara Republik Indonesia untuk dibawa menjadi negara yang berkemajuan dalam berbagai aspek secara nyata,” kata Haedar.
Haedar percaya penghayatan terhadap sejarah visi misi dan cita-cita nasional sekaligus juga semangat untuk membawa Indonesia dengan jiwa kenegarawanan telah terpupuk dalam diri para calon pemimpin bangsa, termasuk untuk elite, dan warga bangsa.
(cip)
tulis komentar anda