Situs Resminya Diretas, Kemhan Pastikan Tak Ada Data Sensitif yang Bocor
Jum'at, 03 November 2023 - 11:09 WIB
JAKARTA - Karo Humas Setjen Kementerian Pertahanan (Kemhan) Brigjen TNI Edwin Adrian Sumantha memastikan tidak ada kebocoran data dalam dugaan peretasan yang dialami situs resminya. Terlebih, situs tersebut memang tidak memuat data sensitif.
"Kemhan ingin menegaskan bahwa meskipun situs Kemhan memuat sejumlah data namun tidak ada data sensitif yang berpotensi terdampak," kata Edwin, Jumat (3/11/2023).
Pihaknya juga telah melakukan langkah-langkah keamanan yang ketat guna melindungi data sensitif, serta memastikan bahwa informasi yang disajikan di situs Kemhan tetap akurat dan dapat dipercaya.
"Selain melakukan assessment terhadap jaringan data dan internet, Kemhan juga akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem keamanan yang ada untuk mengantisipasi dan mencegah potensi kebocoran data di masa depan," ucapnya.
Sebagai informasi, saat ini Kemhan telah mengerahkan Tim Tanggap Insiden Keamanan Komputer atau Computer Security Incident Response Team (CSIRT) untuk mendalami dugaan peretasan terhadap situs Kemhan.
"CSIRT untuk mendalami hal tersebut dengan melakukan assessment terhadap jaringan data dan internet di lingkungan Kemhan. Kegiatan tersebut untuk menginvestigasi dan sekaligus memastikan keamanan jaringan data dan internet di lingkungan Kemhan RI," ucapnya.
Edwin mengatakan, untuk sementara waktu situs Kemhan dinonaktifkan agar CSIRT dapat mendalami dugaan peretasan dan mengidentifikasi akar permasalahannya. Menurut Edwin, situs Kemhan merupakan sumber informasi penting bagi masyarakat, sehingga Kemhan berkomitmen untuk segera menghidupkan kembali situs resmi Kemhan setelah kegiatan assessment selesai dan keamanan jaringan terverifikasi.
"Kemhan menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang timbul akibat nonaktifnya situs Kemhan tersebut," paparnya.
"Kemhan ingin menegaskan bahwa meskipun situs Kemhan memuat sejumlah data namun tidak ada data sensitif yang berpotensi terdampak," kata Edwin, Jumat (3/11/2023).
Pihaknya juga telah melakukan langkah-langkah keamanan yang ketat guna melindungi data sensitif, serta memastikan bahwa informasi yang disajikan di situs Kemhan tetap akurat dan dapat dipercaya.
"Selain melakukan assessment terhadap jaringan data dan internet, Kemhan juga akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem keamanan yang ada untuk mengantisipasi dan mencegah potensi kebocoran data di masa depan," ucapnya.
Sebagai informasi, saat ini Kemhan telah mengerahkan Tim Tanggap Insiden Keamanan Komputer atau Computer Security Incident Response Team (CSIRT) untuk mendalami dugaan peretasan terhadap situs Kemhan.
"CSIRT untuk mendalami hal tersebut dengan melakukan assessment terhadap jaringan data dan internet di lingkungan Kemhan. Kegiatan tersebut untuk menginvestigasi dan sekaligus memastikan keamanan jaringan data dan internet di lingkungan Kemhan RI," ucapnya.
Edwin mengatakan, untuk sementara waktu situs Kemhan dinonaktifkan agar CSIRT dapat mendalami dugaan peretasan dan mengidentifikasi akar permasalahannya. Menurut Edwin, situs Kemhan merupakan sumber informasi penting bagi masyarakat, sehingga Kemhan berkomitmen untuk segera menghidupkan kembali situs resmi Kemhan setelah kegiatan assessment selesai dan keamanan jaringan terverifikasi.
"Kemhan menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang timbul akibat nonaktifnya situs Kemhan tersebut," paparnya.
(cip)
tulis komentar anda