Alami Peretasan, Situs Resmi Kemhan Nonaktif Sementara
Jum'at, 03 November 2023 - 10:24 WIB
JAKARTA - Kementerian Pertahanan (Kemhan) menonaktifkan sementara situs resmi miliknya. Hal tersebut dilakukan untuk mendalami dugaan peretasan yang dialami.
Karo Humas Setjen Kemhan Brigjen TNI Edwin Adrian Sumantha mengatakan, hal tersebut juga dilakukan agar Tim Tanggap Insiden Keamanan Komputer (Computer Security Incident Response Team / CSIRT) yang telah dikerahkan dapat mengidentifikasi akar permasalahan.
"Sebagai langkah preventif dan guna keperluan assessment tersebut, situs Kemhan untuk sementara dinonaktifkan. Hal ini dilakukan agar tim CSIRT dapat menyelidiki dugaan peretasan data dengan lebih mendalam dan mengidentifikasi akar permasalahannya," kata Edwin, Jumat (3/11/2023).
Edwin memastikan, setelah proses identifikasi, pihaknya akan segera mengaktifkan kembali situs resmi Kemhan. Situs Kemhan merupakan sumber informasi penting bagi masyarakat sehingga Kemhan berkomitmen untuk segera menghidupkan kembali situs resmi Kemhan, setelah kegiatan assessment selesai dan keamanan jaringan terverifikasi.
"Kemhan menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang timbul akibat nonaktifnya situs Kemhan tersebut," katanya.
Edwin memastikan, meskipun situs Kemhan memuat sejumlah data, namun tidak ada data sensitif yang berpotensi terdampak. Langkah-langkah keamanan yang ketat, kata Edwin, telah dilakukan oleh Kemhan guna melindungi data sensitif.
"Memastikan bahwa informasi yang disajikan di situs Kemhan tetap akurat dan dapat dipercaya. Selain melakukan assessment terhadap jaringan data dan internet. Kemhan juga akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem keamanan yang ada untuk mengantisipasi dan mencegah potensi kebocoran data di masa depan," sambungnya.
Sebelumnya, ramai di media sosial Twitter atau X yang menyebut website resmi Kemhan mengalami peretasan. Berdasarkan akun yang fokus pada laporan keamanan siber @stealthmole_int, terlihat bukti tangkapan layar yang memperlihatkan bahwa peretas mengklaim telah membobol situs Kemhan.
"Muncul Peretas yang mengaku menjual akses ke Kementerian Pertahanan Indonesia. Seorang peretas mengaku telah berhasil meretas Kementerian Pertahanan Indonesia dan memposting pesan di pasar gelap, menawarkan untuk menjual dokumen rahasia dan sensitif situs web tersebut, serta akses admin," tulis akun @stealthmole_int, Rabu (1/11/2023).
Sebagai buktinya, peretas membagikan tangkapan layar dan menegaskan bahwa server tersebut berisi sekitar 1,64TB data. Analisis tangkapan layar tidak menutup kemungkinan bahwa peretas mengakses situs web tersebut.
Karo Humas Setjen Kemhan Brigjen TNI Edwin Adrian Sumantha mengatakan, hal tersebut juga dilakukan agar Tim Tanggap Insiden Keamanan Komputer (Computer Security Incident Response Team / CSIRT) yang telah dikerahkan dapat mengidentifikasi akar permasalahan.
"Sebagai langkah preventif dan guna keperluan assessment tersebut, situs Kemhan untuk sementara dinonaktifkan. Hal ini dilakukan agar tim CSIRT dapat menyelidiki dugaan peretasan data dengan lebih mendalam dan mengidentifikasi akar permasalahannya," kata Edwin, Jumat (3/11/2023).
Edwin memastikan, setelah proses identifikasi, pihaknya akan segera mengaktifkan kembali situs resmi Kemhan. Situs Kemhan merupakan sumber informasi penting bagi masyarakat sehingga Kemhan berkomitmen untuk segera menghidupkan kembali situs resmi Kemhan, setelah kegiatan assessment selesai dan keamanan jaringan terverifikasi.
"Kemhan menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang timbul akibat nonaktifnya situs Kemhan tersebut," katanya.
Edwin memastikan, meskipun situs Kemhan memuat sejumlah data, namun tidak ada data sensitif yang berpotensi terdampak. Langkah-langkah keamanan yang ketat, kata Edwin, telah dilakukan oleh Kemhan guna melindungi data sensitif.
"Memastikan bahwa informasi yang disajikan di situs Kemhan tetap akurat dan dapat dipercaya. Selain melakukan assessment terhadap jaringan data dan internet. Kemhan juga akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem keamanan yang ada untuk mengantisipasi dan mencegah potensi kebocoran data di masa depan," sambungnya.
Sebelumnya, ramai di media sosial Twitter atau X yang menyebut website resmi Kemhan mengalami peretasan. Berdasarkan akun yang fokus pada laporan keamanan siber @stealthmole_int, terlihat bukti tangkapan layar yang memperlihatkan bahwa peretas mengklaim telah membobol situs Kemhan.
"Muncul Peretas yang mengaku menjual akses ke Kementerian Pertahanan Indonesia. Seorang peretas mengaku telah berhasil meretas Kementerian Pertahanan Indonesia dan memposting pesan di pasar gelap, menawarkan untuk menjual dokumen rahasia dan sensitif situs web tersebut, serta akses admin," tulis akun @stealthmole_int, Rabu (1/11/2023).
Sebagai buktinya, peretas membagikan tangkapan layar dan menegaskan bahwa server tersebut berisi sekitar 1,64TB data. Analisis tangkapan layar tidak menutup kemungkinan bahwa peretas mengakses situs web tersebut.
(cip)
tulis komentar anda