Fahri Hamzah Gelar Sayembara Tangkap Harun Masiku, Hadiahnya Rp100 Ribu
Selasa, 31 Oktober 2023 - 16:49 WIB
JAKARTA - Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah menggelar sayembara bagi siapapun yang mampu menangkap Harun Masiku . Dalam cuitan di akun media sosial X miliknya, Fahri bakal memberikan imbalan sebesar Rp100.000 bagi siapa saja yang mampu menangkap buronan tersebut.
"Yang bisa tangkap Harun Masiku aku kasih Rp 100.000," kata Fahri, pada Senin (30/10/2023). Fahri telah memberikan izin cuitannya untuk dikutip.
Dikonfirmasi terpisah, Fahri menegaskan sampai saat ini Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memiliki pekerjaan rumah (PR) untuk segera menemukan Harun Masiku. Dengan menangkap Harun, diharapkan KPK dapat membongkar salah satu modus penting terkait kecurangan dalam Pemilu.
Mengingat Harun diduga menyuap mantan Komisioner KPU Wahyu Setiawan agar bisa ditetapkan sebagai pengganti Nazarudin Kiemas yang lolos ke DPR namun meninggal dunia. "Salah satu PR terbesar KPK adalah menemukan Harun Masiku untuk mengungkap salah satu modus terpenting dalam kecurangan Pemilu yang pernah ada," jelasnya dalam keterangan tertulis, Selasa (31/10/2023).
Fahri menilai penangkapan Harun seharusnya dapat dilaksanakan sebelum Pemilu 2024 resmi dilaksanakan. Hal itu menjadi penting agar dapat menjadi pengingat bagi seluruh pihak terlibat untuk tidak melakukan aksi serupa.
Dia juga berharap dengan adanya penangkapan Harun maka aksi kecurangan yang melibatkan KPU dalam kasus Pergantian Antar Waktu (PAW) tidak lagi terulang di masa yang akan datang. "Prinsipnya adalah bahwa kecurangan Pemilu pada masa lalu itu harus menjadi pelajaran penting dan Harun Masiku adalah pengingat terpenting dari kecurangan di masa lalu," tandasnya.
Diketahui, Harun Masiku harus berhadapan dengan hukum lantaran diduga menyuap mantan Komisioner KPU Wahyu Setiawan agar bisa ditetapkan sebagai pengganti Nazarudin Kiemas yang lolos ke DPR namun meninggal dunia. Dia diduga menyiapkan uang sekitar Rp850 juta untuk pelicin agar bisa melenggang ke Senayan.
Terhitung sudah lebih dari 850 hari KPK tidak mampu menangkap Harun. Mantan penyidik KPK Novel Baswedan sempat menyampaikan keraguannya Harun bakal ditangkap di masa kepemimpinan Firli Bahuri Cs.
Kepala Divisi Hubungan Internasional (Kadiv Hubinter) Polri Irjen Krishna Murti mengungkapkan Harun berada di dalam negeri. Hal itu berdasarkan data perlintasan yang bersangkutan. Krishna menyampaikan itu setelah melakukan pertemuan dengan pimpinan dan struktural KPK di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (7/8/2023).
"Yang bisa tangkap Harun Masiku aku kasih Rp 100.000," kata Fahri, pada Senin (30/10/2023). Fahri telah memberikan izin cuitannya untuk dikutip.
Dikonfirmasi terpisah, Fahri menegaskan sampai saat ini Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memiliki pekerjaan rumah (PR) untuk segera menemukan Harun Masiku. Dengan menangkap Harun, diharapkan KPK dapat membongkar salah satu modus penting terkait kecurangan dalam Pemilu.
Mengingat Harun diduga menyuap mantan Komisioner KPU Wahyu Setiawan agar bisa ditetapkan sebagai pengganti Nazarudin Kiemas yang lolos ke DPR namun meninggal dunia. "Salah satu PR terbesar KPK adalah menemukan Harun Masiku untuk mengungkap salah satu modus terpenting dalam kecurangan Pemilu yang pernah ada," jelasnya dalam keterangan tertulis, Selasa (31/10/2023).
Fahri menilai penangkapan Harun seharusnya dapat dilaksanakan sebelum Pemilu 2024 resmi dilaksanakan. Hal itu menjadi penting agar dapat menjadi pengingat bagi seluruh pihak terlibat untuk tidak melakukan aksi serupa.
Dia juga berharap dengan adanya penangkapan Harun maka aksi kecurangan yang melibatkan KPU dalam kasus Pergantian Antar Waktu (PAW) tidak lagi terulang di masa yang akan datang. "Prinsipnya adalah bahwa kecurangan Pemilu pada masa lalu itu harus menjadi pelajaran penting dan Harun Masiku adalah pengingat terpenting dari kecurangan di masa lalu," tandasnya.
Diketahui, Harun Masiku harus berhadapan dengan hukum lantaran diduga menyuap mantan Komisioner KPU Wahyu Setiawan agar bisa ditetapkan sebagai pengganti Nazarudin Kiemas yang lolos ke DPR namun meninggal dunia. Dia diduga menyiapkan uang sekitar Rp850 juta untuk pelicin agar bisa melenggang ke Senayan.
Terhitung sudah lebih dari 850 hari KPK tidak mampu menangkap Harun. Mantan penyidik KPK Novel Baswedan sempat menyampaikan keraguannya Harun bakal ditangkap di masa kepemimpinan Firli Bahuri Cs.
Kepala Divisi Hubungan Internasional (Kadiv Hubinter) Polri Irjen Krishna Murti mengungkapkan Harun berada di dalam negeri. Hal itu berdasarkan data perlintasan yang bersangkutan. Krishna menyampaikan itu setelah melakukan pertemuan dengan pimpinan dan struktural KPK di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (7/8/2023).
(poe)
tulis komentar anda