Mendagri Ungkap Kunci Sukses Pemilu dan Pilkada Serentak 2024

Minggu, 29 Oktober 2023 - 22:00 WIB
Mendagri Muhammad Tito Karnavian mengungkapkan kunci sukses pelaksanaan Pilkada Serentak dan Pemilu 2024. Foto/MPI
JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengungkapkan kunci sukses pelaksanaan Pilkada Serentak dan Pemilu 2024. Menurutnya, kesuksesan pesta demokrasi lima tahunan itu ditentukan oleh dukungan banyak pihak.

Tito Karnavian mengatakan, setidaknya ada 7 stakeholders yang berperan dalam kesukseskan Pemilu dan Pilkada 2024. Tujuh stakeholders tersebut adalah penyelenggara pemilu Komisi Pemilihan Umum (KPU), pengawas (Bawaslu, DKPP, lembaga non-bawaslu), pemerintah pusat dan pemerintah daerah (Pemda), aparat keamanan (TNI-Polri, Satpol PP, Satlinmas), Parpol/Paslon/Caleg, media/pers, dan masyarakat.

Tito berharap KPU harus mampu membuat program-program dengan baik dari tahapan serta aturan pemilu. Tak kalah penting pula peran dari kepala daerah.





"Kepala daerah kita minta untuk membantu dua hal saja, sarana-prasarana, yang tak punya gedung, ada KPU tak punya gedung, Bawaslu tak punya gedung, dibantu. Kecuali kalau KPU dan Bawaslunya sudah punya anggaran untuk menyewa tempat. Kalau enggak punya, dibantu dengan gedung-gedung yang kosong punya Pemda," kata Tito dalam Rapat Koordinasi Mendagri dan kepala daerah se-Provinsi Sulawesi Tenggara di Kendari, Minggu (29/10/2023).

Dia menegaskan, salah satu peran kepala daerah dalam mendukung Pemilu dan Pilkada 2024 yaitu melanjutkan distribusi logistik, terutama ke daerah-daerah terpencil. Dirinya juga tak ragu mendorong Pemda menggunakan dana Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk keperluan Pemilu tersebut. Pihaknya juga telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) terkait hal ini sebagai dasar hukum.



Selain itu, Tito juga mendorong pemda di Sultra segera mengalokasikan anggaran dan menandatangani Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD). "Baru enam daerah di Sultra yang sudah melakukan NPHD, baru enam. Saya terima kasih yang sudah sepakat tanda tangan NPHD, Kota Kendari, Kabupaten Kolaka, Kolaka Timur, Bombana, Konawe Utara, Kabupaten Muna," katanya.

Mendagri memaparkan 8 kabupaten/kota di Sultra yang sudah menyepakati besaran anggaran hibah, tetapi belum menandatangani NPHD. Daerah tersebut terdiri dari Kolaka Utara, Konawe, Muna Barat, Konawe Selatan, Buton, Wakatobi, Buton Selatan, dan Konawe Kepulauan. Berikutnya 3 kabupaten/kota yang belum sepakat besaran anggaran hibah dan belum menandatangani NPHD, yaitu Kota Baubau, Kabupaten Buton Utara, dan Kabupaten Buton Tengah.

"Mudah-mudahan diselesaikan semua, yang 8 lagi, jangan sampai ada keluhan dari mereka, yang 8 dan 3 ini selesaikan. Supaya teman-teman KPU dan Bawaslu PD (percaya diri) kalau uangnya di tangan tapi di mereka bergerak, sehingga agenda politik ini tetap berjalan,” tandasnya.

Dalam acara itu juga dilakukan penandatanganan NPHD tingkat provinsi dalam rangka pemilihan gubernur dan wakil gubernur Sultra tahun 2024. Turut dihadiri pula oleh Pj. Gubernur Sultra, anggota DPR RI Komisi II, bupati/wali kota se-Sultra, Sekretaris Daerah (Sekda) kabupaten/kota se-Sultra, Ketua KPU Sultra, Ketua Bawaslu Sultra, dan Ketua Bawaslu kabupaten/kota se-Sultra.
(cip)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More