Hari Sumpah Pemuda, HT: Mari Kita Kokohkan Persatuan Indonesia

Sabtu, 28 Oktober 2023 - 17:42 WIB
Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (HT) menilai Hari Sumpah Pemuda merupakan momentum yang tepat untuk memperkokoh persatuan di Tanah Air. Foto/Dok SINDOnews
JAKARTA - Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Hary Tanoesoedibjo (HT) menilai Hari Sumpah Pemuda merupakan momentum yang tepat untuk memperkokoh persatuan di Tanah Air. Hari Sumpah Pemuda diperingati tiap tanggal 28 Oktober.

Diketahui, hari ini bangsa Indonesia memperingati Hari Sumpah Pemuda . “Selamat Memperingati Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober 2023. Mari kita kokohkan Persatuan Indonesia untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan Indonesia: Bersatu, berdaulat, adil, dan makmur,” ujar HT pada laman Instagram miliknya.

Hari Sumpah Pemuda selalu diperingati setiap 28 Oktober. Sumpah Pemuda tercetus dalam Kongres Pemuda II yang digelar pada 27-28 Oktober 1928. Pelaksanaan Kongres Pemuda II adalah lanjutan Kongres Pemuda I yang dilaksanakan pada 30 April-2 Mei 1926.



Melansir laman kemdikbud.go.id, ide penyelenggaraan Kongres Pemuda II digagas oleh Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI). Kongres dilaksanakan di tiga gedung yang berbeda serta dibagi dalam tiga kali rapat guna menghasilkan Sumpah Pemuda.

Rapat pertama dilaksanakan pada 27 Oktober 1928 di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Lapangan Banteng. Dalam rapat tersebut, Moehammad Jamin mengatakan bahwa arti dan hubungan persatuan dengan pemuda. Terdapat lima faktor yang dapat memperkuat persatuan Indonesia, yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan.

Rapat kedua dilaksanakan di Gedung Oost-Java Bioscoop pada 28 Oktober 1928. Rapat ini membahas tentang pendidikan. Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro mempunyai pendapat yang sama bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan. Selain itu, perlu ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah. Anak juga harus dididik secara demokratis. Rapat ketiga dilaksanakan pada 28 Oktober 1928 di Gedung Indonesische Clubhuis Kramat. Soenario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan. Sedangkan Ramelan mengatakan bahwa gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional.

Sebelum kongres ditutup diperdengarkan lagu Indonesia Raya. Kemudian kongres ditutup dengan diumumkannya rumusan hasil Sumpah Pemuda.
(zik)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More