Yudo Margono Siap Sodorkan Nama Panglima TNI Penggantinya ke Jokowi

Jum'at, 27 Oktober 2023 - 11:24 WIB
Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono saat memimpin upacara serah terima jabatan (Sertijab) Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) di Mabes TNI AD, Jakarta, Jumat (27/10/2023) pagi. Foto/MPI
JAKARTA - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono akan segera memasuki masa pensiun pada 26 November 2023. Dia siap memberikan saran dan masukan nama Panglima TNI penggantinya jika diminta oleh Presiden Joko Widodo ( Jokowi ).

Yudo menegaskan, hal tersebut merupakan hak prerogatif presiden. "Sampai saat ini saya belum (masukan kepada presiden), yang tadi nantinya tentunya hal prerogatif presiden, kalau presiden minta tentunya saya akan memberikan saran dan pendapat," kata Yudo usai upacara serah terima jabatan (sertijab) KSAD di Mabesad, Jakarta Pusat, Jumat (27/10/2023).

Diketahui, sempat muncul beberapa nama yang dianggap potensial menggantikan Laksamana Yudo Margono sebagai orang nomor satu di militer Tanah Air. Mereka adalah Jenderal TNI Agus Subiyanto yang baru saja dilantik sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), dan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali.





Pengamat Militer dari Center for Intermestic and Diplomatic Engagement (CIDE) Anton Aliabbas menilai Jenderal Agus Subiyanto semakin berpeluang menjadi Panglima TNI setelah dilantik sebagai KSAD. "Kans Agus diajukan sebagai calon Panglima TNI menggantikan Laksamana Yudo Margono menjadi besar," kata Anton melalui keterangan tertulis, Rabu (25/10/2023).

Di sisi lain, Anton Aliabbas menilai bahwa KSAL Laksamana Muhammad Ali layak diajukan sebagai Panglima TNI karena memiliki masa pensiun yang panjang. "Harus diakui, nama kandidat kuat lainnya yg layak diajukan ke DPR dan mempunyai usia pensiun panjang adalah KSAL Laksamana Muhammad Ali," katanya.

Aliabbas mengatakan, jika merujuk pada visi poros maritim dunia, tentu saja nama Laksamana Muhammad Ali memiliki peluang yang lebih besar dibanding Jenderal Agus. "Namun, jika berkaca pada pengalaman Jokowi menunjuk pos strategis maka menjatuhkan pilihan kepada Agus menjadi terbuka lebar," katanya.

"Jokowi dalam 9 tahun terakhir seringkali menunjukkan anomali dalam penentuan pos strategis," sambungnya.
(rca)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More