Banyak Hoaks Soal Gizi dan Kesehatan, Atikoh Ganjar: Literasi Informasi Penting
Kamis, 12 Oktober 2023 - 11:28 WIB
SLEMAN - Siti Atikoh Supriyanti menekankan pentingnya literasi informasi terkait gizi dan kesehatan dalam menghadapi penyebaran informasi palsu atau hoaks. Hal itu disampaikan saat menjadi pembicara tamu dalam acara peluncuran dan bedah buku berjudul "Narasi Nutrisi dan Kesehatan di Zaman Pasca-Kebenaran".
Istri dari Bakal Calon Presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo itu mengingatkan bahwa informasi yang salah terkait dengan kesehatan dan gizi dapat memiliki dampak serius pada masyarakat.
"Kalau kita bicara tentang hoaks itu tidak hanya kaitan dengan politik, agama, tetapi juga kesehatan dan pangan. Literasi secara umum, itu memang kita masih PR, apalagi literasi terkait dengan gizi," kata Atikoh dalam acara yang digelar di Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM), Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (10/10/2023).
Atikoh yang juga alumni Fakultas Pertanian UGM tersebut mengungkapkan bahwa literasi informasi, terutama terkait gizi, masih merupakan tantangan besar, terutama ketika informasi hoaks mudah menyebar di media sosial .
Dia menekankan perlunya mengajarkan masyarakat untuk memverifikasi sumber informasi dan memahami isu-isu kesehatan dengan lebih baik.
"Ketika kita bicara literasi, ada langkah-langkah, misalnya sumbernya dipercaya atau tidak," tutur Atikoh yang juga Magister of Public Policy di National Graduate Institute for Policy Studies, Tokyo, Jepang.
Menurut Atikoh, sangat penting sumber informasi yang tepercaya, bahasa yang mudah dimengerti tentang gizi dan kesehatan hingga pemahaman yang lebih baik tentang isu-isu kesehatan.
Magister kampus ITB ini menyatakan, literasi informasi terkait gizi dan kesehatan ini harus dilakukan oleh semua pihak dengan menggunakan bahasa sederhana.
Istri dari Bakal Calon Presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo itu mengingatkan bahwa informasi yang salah terkait dengan kesehatan dan gizi dapat memiliki dampak serius pada masyarakat.
"Kalau kita bicara tentang hoaks itu tidak hanya kaitan dengan politik, agama, tetapi juga kesehatan dan pangan. Literasi secara umum, itu memang kita masih PR, apalagi literasi terkait dengan gizi," kata Atikoh dalam acara yang digelar di Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM), Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (10/10/2023).
Atikoh yang juga alumni Fakultas Pertanian UGM tersebut mengungkapkan bahwa literasi informasi, terutama terkait gizi, masih merupakan tantangan besar, terutama ketika informasi hoaks mudah menyebar di media sosial .
Dia menekankan perlunya mengajarkan masyarakat untuk memverifikasi sumber informasi dan memahami isu-isu kesehatan dengan lebih baik.
"Ketika kita bicara literasi, ada langkah-langkah, misalnya sumbernya dipercaya atau tidak," tutur Atikoh yang juga Magister of Public Policy di National Graduate Institute for Policy Studies, Tokyo, Jepang.
Menurut Atikoh, sangat penting sumber informasi yang tepercaya, bahasa yang mudah dimengerti tentang gizi dan kesehatan hingga pemahaman yang lebih baik tentang isu-isu kesehatan.
Magister kampus ITB ini menyatakan, literasi informasi terkait gizi dan kesehatan ini harus dilakukan oleh semua pihak dengan menggunakan bahasa sederhana.
Lihat Juga :
tulis komentar anda