Erick Thohir Cawapres Terkuat, Peneliti: Penggila Sepak Bola adalah Partai Terbesar di Indonesia

Sabtu, 07 Oktober 2023 - 19:50 WIB
Peneliti Indikator Politik Indonesia, Bawono Kumoro mengingatkan bahwa penggila sepak bola adalah ‘Partai Terbesar’ di Indonesia. Tidak mengherankan jika Erick Thohir menjadi cawapres dengan elektabilitas tertinggi. Foto/SINDOnews
JAKARTA - Peneliti Indikator Politik Indonesia, Bawono Kumoro mengingatkan bahwa penggila sepak bola adalah ‘Partai Terbesar’ di Indonesia. Tidak mengherankan jika Erick Thohir menjadi cawapres dengan elektabilitas tertinggi di Jawa Timur maupun secara nasional.

Dijelaskan Bawono, elaktabilitas Erick Thohir tinggi sejak menjadi Ketua Umum PSSI. Terlebih sejak dipimpin Erick Thohir banyak prestasi yang dihasilkan PSSI.



“Juara di SEA Games, bisa mendatangkan Agentina, Timnas U23 masuk final Piala Asia, dan berbagai gebrakan lainnya. Terakhir bisa menjadi tuan rumah Piala Dunia U17,” ujar Bawono, Ahad (6/10/2023).



Dengan berbagai catatan positif ini, lanjut Bawono, publik memberi apresiasi ke menteri yang giat bersih-bersih bumn ini. Apresiasinya dalam bentuk dukungan terhadap Erick Thohir dalam Pilpres 2024.

“Namanya menjadi populer, banyak disukai, dan akhirnya diapresiasi dalam bentuk dukungan untuk diplih sebagai cawapres,” papar dia.

Tingginya elektabilitas Erick Thohir ini, tentu salah satu kontribusinya berasal dari dukungan yang berasal dari Jawa Timur. Tingginya suara di Jawa Timur juga karena Erick Thohir mempunyai investasi di sana. Di antaranya menjadi Ketua Panitia HUT Nahdlatul Ulama (NU), anggota Dewan Kehormatan Banser NU.

Faktor yang tidak kalah penting adalah penggila sepak bola, menurut Bawono, menjadi partai terbesar di Indonesia. Untuk Jawa Timur banyak klub sepak bola dengan pendukung fanatik yang sangat banyak. Ada Arema, Persebaya, Madura United, Persela, dan sebagainya.

“Tentu hal ini berkontribusi besar dalam pengenalan terhadap Erick Thohir dan dukungan terhadapnya,” kata Bawono.

Dijelaskannya, warga NU tidak pernah monolitik dalam memberikan dukungan politiknya. Sekalipun di sana warga NU terbesar, tapi pemilu dimenangi PDIP bukan PKB. “Dan pemilih PDIP banyak juga yang mengaku pengurus NU,” ucap dia.



Begitu juga dalam pemilihan figur, lanjut Bawono, warga NU juga tidak monolitik. Sekalipun Muhaimin Iskandar lebih santri dibanding calon lain, tidak serta merta pilihannya jatuh ke Muhaimin. Bahkan Muhaimin masih kalah dengan Mahfud MD.
(kri)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More