Indonesia-Jepang Perkuat Kerja Sama Cegah Penyalahgunaan Teknologi dalam Aksi Terorisme
Jum'at, 06 Oktober 2023 - 17:43 WIB
JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Rycko Amelza Dahniel berharap Indonesia dan Jepang dapat memperkuat kerja sama penanggulangan terorisme . Menurutnya, penggunaan teknologi dalam terorisme menjadi tantangan di tingkat domestik, regional, dan global.
Hal ini disampaikan Rycko Amelza Dahniel dalam Dialog Kontra Terorisme ke-2 Indonesia dan Jepang dengan Ambassador in charge of International Cooperation for Countering Terrorism and International Organized Crime, Mr Sugiyama Akira di Kantor BNPT, Jakarta, Kamis (5/10/2023).
"Dialog ini akan memperkuat kerja sama Jepang dan Indonesia dalam pemanggulangan terorisme dan ekstremisme," kata Rycko dalam keterangan persnya diterima, Jumat (6/10/2023).
Deputi Bidang Kerja Sama Internasional BNPT Andhika Chrisnayudhanto menambahkan, perkembangan teknologi yang pesat menjadi celah bagi organisasi teroris untuk melakukan propaganda, perekrutan, dan radikalisasi.
"Lone actors (aktor tunggal) hasil radikalisasi online berpotensi jadi sumber terorisme. Modus pendanaan terorisme juga beragam, termasuk fintech," kata Andhika dalam Dialog Kontra Terorisme ke-2 Indonesia dan Jepang, itu.
Penyalahgunaan teknologi ini tidak hanya terjadi Indonesia. Kelompok teror di luar negeri, seperti ISIS menggunakan cryptocurrency dan Nun-Fungible Token (NFT) dalam melakukan pendanaan. Tidak hanya itu, mereka juga memanfaatkan drone dalam melancarkan operasinya.
Selain topik penyalahgunaan teknologi, dialog ini juga membahas situasi terkini seputar terorisme di kawasan Asia Tenggara dan Afganistan, serta strategi masing-masing negara dalam penanggulangan ekstremisme dan terorisme.
Lihat Juga: Sekolah Harus Jadi Tempat Nyaman untuk Siswa, Bebas dari Intoleransi, Kekerasan, dan Bullying
Hal ini disampaikan Rycko Amelza Dahniel dalam Dialog Kontra Terorisme ke-2 Indonesia dan Jepang dengan Ambassador in charge of International Cooperation for Countering Terrorism and International Organized Crime, Mr Sugiyama Akira di Kantor BNPT, Jakarta, Kamis (5/10/2023).
"Dialog ini akan memperkuat kerja sama Jepang dan Indonesia dalam pemanggulangan terorisme dan ekstremisme," kata Rycko dalam keterangan persnya diterima, Jumat (6/10/2023).
Deputi Bidang Kerja Sama Internasional BNPT Andhika Chrisnayudhanto menambahkan, perkembangan teknologi yang pesat menjadi celah bagi organisasi teroris untuk melakukan propaganda, perekrutan, dan radikalisasi.
"Lone actors (aktor tunggal) hasil radikalisasi online berpotensi jadi sumber terorisme. Modus pendanaan terorisme juga beragam, termasuk fintech," kata Andhika dalam Dialog Kontra Terorisme ke-2 Indonesia dan Jepang, itu.
Penyalahgunaan teknologi ini tidak hanya terjadi Indonesia. Kelompok teror di luar negeri, seperti ISIS menggunakan cryptocurrency dan Nun-Fungible Token (NFT) dalam melakukan pendanaan. Tidak hanya itu, mereka juga memanfaatkan drone dalam melancarkan operasinya.
Baca Juga
Selain topik penyalahgunaan teknologi, dialog ini juga membahas situasi terkini seputar terorisme di kawasan Asia Tenggara dan Afganistan, serta strategi masing-masing negara dalam penanggulangan ekstremisme dan terorisme.
Lihat Juga: Sekolah Harus Jadi Tempat Nyaman untuk Siswa, Bebas dari Intoleransi, Kekerasan, dan Bullying
(abd)
tulis komentar anda