Ganjar Pranowo Tampil di Tayangan Azan Maghrib, Tak Ada yang Dilanggar

Senin, 11 September 2023 - 10:32 WIB
Bakal calon presiden yang didukung Partai Perindo Ganjar Pranowo. Foto/Dok MPI
JAKARTA - Ketua Asosiasi Komunikolog Indonesia Suko Widodo menanggapi tampilnya bakal calon presiden yang didukung Partai Perindo Ganjar Pranowo dalam tayangan Azan Maghrib siaran televisi. Menurutnya, tidak ada yang dilanggar dalam tayangan Azan Maghrib tersebut.

"Dari sisi peraturan-perundangan tak ada yang dilanggar. Ini kan bukan masa kampanye. Terdaftar di KPU sebagai capres juga belum. Di dalamnya pun tak ada bahan kampanye apa pun. Saya bingung di mana letak kontroversinya," kata Suko dalam keterangannya, Senin (11/9/2023).

Sementara itu, pakar komunikasi Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing merasa posisi Ganjar dalam tayangan azan itu seperti umat Islam pada umumnya. Apalagi, kata Emrus, tayangan azan itu tak hanya menampilkan Ganjar.





"Sebelum ada wajah Ganjar, kan banyak juga wajah-wajah orang lain dalam siaran tersebut. Dalam konteks tersebut, Ganjar kan orang biasa, tidak ada bedanya dengan wajah-wajah umat lainnya yang tampil pada azan tersebut. Ajakan Ganjar maupun semua yang pernah tampil di azan itu adalah sesuatu yang baik," tuturnya.

Hal senada dikatakan oleh peneliti dan pengajar komunikasi pada London School of Public Relations Iwel Sastra. Dia merasa tak ada pelanggaran aturan dalam tayangan azan tersebut.

"Agak susah mencari-cari alasan meributkan siaran azan tersebut. Pasal mana ya pada Undang-Undang Penyiaran yang dilanggar?" ucap Iwel.

Terlepas dari itu, peneliti komunikasi politik Institut Salemba School Effendi Gazali merasa wacana tiruan tayangan azan pada bacapres lain dapat melunturkan nilai kreativitas. Effendi pun memberikan sejumlah tips.

"Kalau kemudian mau lebih mengayomi, bisa juga dibuat variasi azan dengan beberapa wajah tokoh nasional kita. Jadi terkesan tidak hanya satu figur," tuturnya.

Sementara itu, ahli komunikasi Universitas Hasanuddin Hasrullah menambahkan, perlu adanya improvisasi dalam tayangan azan. "Bisa saja segera ditambahkan wajah para ulama lain. Misal wajah Tuan Guru Bajang, atau beberapa wajah lain dari Kawasan Timur Indonesia. Sehingga lanskapnya lengkap dari seluruh Indonesia," ujar Hasrullah.
(rca)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More