Cerita Jenderal Bintang 3 Ditugasi Bawa Uang ke Timor Timur, Siapkan Pistol di Jaket Waswas Kepergok Separatis
Jum'at, 08 September 2023 - 05:46 WIB
"Kau mau ke mana?" tanya Dansektor.
"Siap! Saya mau ke Lospalos!" jawab Lettu Agus.
"Untuk apa kau ke sana?" tanya Ryamizard.
"Siap! Saya diperintahkan Danyon untuk mengantarkan uang ke Kotis (Komando Taktis) Lospalos," jawabnya dengan tegas.
"Kenapa pergi sendirian? Kamu tahu kemarin ada penghadangan oleh gerombolan di daerah Manatutu?" tanya Ryamizard kembali.
Lettu Inf Agus Rohman tidak diizinkan pergi ke Lospalos. Sementara itu, Kolonel Inf Ryamizard Ryacudu memanggil Komandan Batalyon ke Kota Bakau. Kemudian, Dansektor menanyakan kepada Komandan Batalyon perihal perjalanan Lettu Inf Agus Rohman.
"Mengapa dia ditugaskan berangkat sendiri naik bus tanpa pengawalan?"
Pada saat itu, memang terdapat kesalahan prosedur. Seharusnya, Lettu Inf Agus Rohman tidak berangkat sendirian. Tentu, itu akan mengancam jiwanya. Namun, karena loyalitas kepada pemimpin telah terbangun, perintah berisiko kematian pun siap.
Agus merasa bahwa keputusan dapat menentukan jalan hidup. Jika salah mengambil keputusan, pasti akan ada penyesalan, mungkin penyesalan itu tidak datang saat itu juga, mungkin dua tahun kemudian atau bertahun-tahun yang akan datang. Keputusan Agus Rohman untuk membawa pistol adalah tepat baginya.
Bagi Agus, keputusan yang diambil Kolonel Ryamizard Ryacudu adalah keputusan yang tepat. Demikianlah seorang pemimpin, ia memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan. Dan kemampuan itu dimiliki oleh Ryamizard Ryacudu.
"Siap! Saya mau ke Lospalos!" jawab Lettu Agus.
"Untuk apa kau ke sana?" tanya Ryamizard.
"Siap! Saya diperintahkan Danyon untuk mengantarkan uang ke Kotis (Komando Taktis) Lospalos," jawabnya dengan tegas.
"Kenapa pergi sendirian? Kamu tahu kemarin ada penghadangan oleh gerombolan di daerah Manatutu?" tanya Ryamizard kembali.
Lettu Inf Agus Rohman tidak diizinkan pergi ke Lospalos. Sementara itu, Kolonel Inf Ryamizard Ryacudu memanggil Komandan Batalyon ke Kota Bakau. Kemudian, Dansektor menanyakan kepada Komandan Batalyon perihal perjalanan Lettu Inf Agus Rohman.
"Mengapa dia ditugaskan berangkat sendiri naik bus tanpa pengawalan?"
Pada saat itu, memang terdapat kesalahan prosedur. Seharusnya, Lettu Inf Agus Rohman tidak berangkat sendirian. Tentu, itu akan mengancam jiwanya. Namun, karena loyalitas kepada pemimpin telah terbangun, perintah berisiko kematian pun siap.
Agus merasa bahwa keputusan dapat menentukan jalan hidup. Jika salah mengambil keputusan, pasti akan ada penyesalan, mungkin penyesalan itu tidak datang saat itu juga, mungkin dua tahun kemudian atau bertahun-tahun yang akan datang. Keputusan Agus Rohman untuk membawa pistol adalah tepat baginya.
Bagi Agus, keputusan yang diambil Kolonel Ryamizard Ryacudu adalah keputusan yang tepat. Demikianlah seorang pemimpin, ia memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan. Dan kemampuan itu dimiliki oleh Ryamizard Ryacudu.
Lihat Juga :
tulis komentar anda