Pemerintah Diminta Tegur Pihak yang Lempar Isu BPA Berbahaya Galon Guna Ulang

Kamis, 07 September 2023 - 02:02 WIB
Pemerintah diminta menegur pihak-pihak yang melempar isu BPA berbahaya galon guna ulang yang kian meresahkan konsumen. Foto: Ilustrasi/Dok SINDOnews
JAKARTA - Komisi Pengawas Persaingan usaha (KPPU) meminta pemerintah segera menegur pihak-pihak yang melempar isu BPA berbahaya galon guna ulang yang kian meresahkan konsumen. KPPU menilai isu ini mengarah pada model persaingan pasar yang tidak sehat.

“Pemerintah harus menegur pihak-pihak yang dengan sengaja menggiring isu yang sangat meresahkan konsumen ini,” ujar Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Kerja Sama Sekretariat KPPU Deswin Nur, Rabu (6/9/2023).

Dia mengimbau masyarakat juga tidak ikut-ikutan menyebarkan isu BPA berbahaya galon guna ulang karena justru merugikan mereka sendiri.





KPPU melihat isu BPA galon guna ulang ini mulai mengarah pada berbagai kampanye negatif. “Kami menilai isu ini telah mengarah pada manipulasi persaingan yang berdampak pada konsumen dan justru menguntungkan pelaku usaha tertentu,” katanya.

Menurut Deswin, berbagai kampanye negatif soal BPA berbahaya galon guna ulang hanya sebagai bagian dari strategi pemasaran dan persaingan usaha tidak sehat.

Sebelumnya, Komisioner KPPU Chandra Setiawan menilai polemik isu BPA yang berujung pada upaya pelabelan produk air galon guna ulang berpotensi mengandung diskriminasi yang dilarang dalam hukum persaingan usaha.

“Sebabnya, 99,9 persen industri ini menggunakan galon tersebut, hanya satu yang menggunakan galon sekali pakai,” katanya.

Isu bahaya BPA galon guna ulang ini pertama kali digulirkan pada tahun 2020 oleh sebuah lembaga masyarakat. Lembaga ini tiba-tiba mendesak agar dilakukan pelabelan BPA terhadap kemasan galon guna ulang dengan alasan bahwa kemasan galon tidak baik untuk kesehatan anak-anak.

Sayangnya, tak ada satu bukti yang bisa ditunjukkan lembaga ini terkait bahaya kesehatan yang diakibatkan kemasan galon guna ulang.

Lembaga lain juga bermunculan menyuarakan pelabelan BPA galon guna ulang. Lembaga-lembaga masyarakat tersebut terkesan digunakan industri pesaing yang ingin menjatuhkan pasar AMDK galon guna ulang dengan berbagai manuver.

Co-Founder Indonesian Antihoax Education Volunteers (REDAXI) Astari Yanuarti menilai manuver dengan menggerakkan akun-akun buzzer di media sosial terkait bahaya BPA galon guna ulang dilakukan terbuka dan patut diduga ada motif komersial di baliknya.
(jon)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More