Bursa Cawapres 2024, Erick Thohir Dinilai Paling Diperhitungkan
Kamis, 31 Agustus 2023 - 18:42 WIB
JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir dinilai paling diperhitungkan dalam bursa calon wakil presiden (cawapres) untuk Pilpres 2024. Ketua Umum PSSI itu dianggap punya banyak keunggulan ketimbang bakal calon lainnya.
Pengamat Politik dari Universitas Indonesia Meidi Kosandi mengungkapkan ada dua hal yang menjadi daya tawar menarik Erick Thohir kepada calon presiden (capres). Meidi menuturkan, hal pertama yang menjadi daya tawar Erick Thohir adalah kekuatan logistik pada pemilu mendatang.
“Pertama saya kira dari segi logistik ya karena tentu untuk memenangkan pemilihan di Indonesia yang sangat luas dengan basis pemilih yang bervariasi itu biaya untuk pemilu tidak sedikit. Saya kira Erick Thohir memiliki pengaruh dalam hal itu yang bisa ditawarkan kepada capres,” kata Meidi, Kamis (31/8/2023).
Dia juga melihat Erick Thohir merupakan sosok pemimpin yang memiliki visi yang jelas dan lugas untuk bisa memimpin Indonesia sebagai RI-2. Hal itu menurutnya tidak terlepas dari melimpahnya berbagai macam pengalaman yang digenggam Ketum PSSI tersebut.
“Kedua, tentu visi dari Pak Erick Thohir itu saya kira memiliki wawasan yang luas karena terutama pengalaman Erick Thohir bergerak di sektor swasta dan bisnis. Tentu wawasan ekonomi Erick Thohir bisa memperkaya visi dari capres yang ada,” ungkap Meidi.
Berbagai macam keunggulan itu dinilai berimbas secara tidak langsung terhadap tingkat elektabilitas Erick Thohir. Berdasarkan kepada hasil survei yang diadakan oleh Voxpol Center Research & Consulting periode survei pada 24 Juli - 2 Agustus 2023, elektabilitas Erick Thohir tertinggi dengan 34,3 persen.
Angka itu jauh melebihi perolehan dukungan yang diterima oleh Agus Harimurti Yudhoyono dengan jumlah dukungan 30,3 persen dan Khofifah Indar Parawansa yang hanya 15,3 persen.
Oleh karena itu, Meidi menegaskan Erick Thohir menjadi cawapres dari ketiga nama capres yang sudah beredar, hal itu bisa menjadi sesuatu yang baik dan berdampak positif bagi masyarakat. Menurutnya, hal tersebut bertujuan agar masyarakat bisa lebih merasakan persatuan dan juga konsolidasi yang kuat di antara para pemimpin untuk membawa Indonesia ke arah yang lebih baik.
“Kombinasi kepemimpinan kolektif yang mengkombinasikan antara pemimpin dengan latar belakang identitas dari Pak Ganjar, Pak Prabowo, dan Pak Anies, dan ini juga cukup baik ya sebagai sesuatu yang bisa dijual kepada masyarakat,” tuturnya.
“Sehingga mereka dapat lebih merasakan persatuan dan konsolidasi di antara para pemimpin kita dan itu juga baik seperti yang bisa ditawarkan kepada para capres,” pungkasnya.
Pengamat Politik dari Universitas Indonesia Meidi Kosandi mengungkapkan ada dua hal yang menjadi daya tawar menarik Erick Thohir kepada calon presiden (capres). Meidi menuturkan, hal pertama yang menjadi daya tawar Erick Thohir adalah kekuatan logistik pada pemilu mendatang.
“Pertama saya kira dari segi logistik ya karena tentu untuk memenangkan pemilihan di Indonesia yang sangat luas dengan basis pemilih yang bervariasi itu biaya untuk pemilu tidak sedikit. Saya kira Erick Thohir memiliki pengaruh dalam hal itu yang bisa ditawarkan kepada capres,” kata Meidi, Kamis (31/8/2023).
Dia juga melihat Erick Thohir merupakan sosok pemimpin yang memiliki visi yang jelas dan lugas untuk bisa memimpin Indonesia sebagai RI-2. Hal itu menurutnya tidak terlepas dari melimpahnya berbagai macam pengalaman yang digenggam Ketum PSSI tersebut.
“Kedua, tentu visi dari Pak Erick Thohir itu saya kira memiliki wawasan yang luas karena terutama pengalaman Erick Thohir bergerak di sektor swasta dan bisnis. Tentu wawasan ekonomi Erick Thohir bisa memperkaya visi dari capres yang ada,” ungkap Meidi.
Berbagai macam keunggulan itu dinilai berimbas secara tidak langsung terhadap tingkat elektabilitas Erick Thohir. Berdasarkan kepada hasil survei yang diadakan oleh Voxpol Center Research & Consulting periode survei pada 24 Juli - 2 Agustus 2023, elektabilitas Erick Thohir tertinggi dengan 34,3 persen.
Angka itu jauh melebihi perolehan dukungan yang diterima oleh Agus Harimurti Yudhoyono dengan jumlah dukungan 30,3 persen dan Khofifah Indar Parawansa yang hanya 15,3 persen.
Oleh karena itu, Meidi menegaskan Erick Thohir menjadi cawapres dari ketiga nama capres yang sudah beredar, hal itu bisa menjadi sesuatu yang baik dan berdampak positif bagi masyarakat. Menurutnya, hal tersebut bertujuan agar masyarakat bisa lebih merasakan persatuan dan juga konsolidasi yang kuat di antara para pemimpin untuk membawa Indonesia ke arah yang lebih baik.
“Kombinasi kepemimpinan kolektif yang mengkombinasikan antara pemimpin dengan latar belakang identitas dari Pak Ganjar, Pak Prabowo, dan Pak Anies, dan ini juga cukup baik ya sebagai sesuatu yang bisa dijual kepada masyarakat,” tuturnya.
“Sehingga mereka dapat lebih merasakan persatuan dan konsolidasi di antara para pemimpin kita dan itu juga baik seperti yang bisa ditawarkan kepada para capres,” pungkasnya.
(rca)
tulis komentar anda