Dankormar Berharap Skill Mumpuni Denjaka Diberdayakan Hadapi Terorisme
Kamis, 30 Juli 2020 - 11:38 WIB
JAKARTA - Dalam kunjungannya ke Markas Korps Marinir di Cilandak, Jakarta Selatan pada Rabu (29/7/2020), Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD mendapat suguhan beragam peragaan kendaraan tempur yang dimiliki Marinir di lapangan Brigif-1.
Mahfud lalu menuju Detasemen Jala Mangkara (Denjaka) untuk meninjau fasilitas dan kemampuan salah satu pasukan khusus TNI tersebut. Di Markas Denjaka, Mahfud kembali disuguhi atraksi keterampilan tingkat tinggi pasukan elite ini dan menyaksikan static show.
Foto: Inews/Riezky Maulana
Kepada Mahfud, Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayjen TNI Suhartono menjelaskan bahwa satuan pasukan khusus TNI AL itu telah sukses dalam menghalau sejumlah aksi teror. Pertama, yaitu operasi Aru Jaya tahun 1992. "Prajurit berhasil mengusir Kapal Lusitania Expresso, kapal feri berbendera Portugis tengah berlayar menuju Dili, Timor Timur," kata Suhartono.
(Baca: Sambangi Korps Marinir, Mahfud MD: Jangan Ada Kecurigaan Militer Anti HAM)
Untuk diketahui, kapal milik perusahaan AA Rocha Cabecas ini disewa kelompok aktivis antiintergrasi Timor Timur terhadap Indonesia, per 23 Januari 1992. Kapal berbobot 1.662 ton melaju dengan kecepatan 15 knot dan membawa 73 aktivis NGO dari 18 negara, termasuk mantan Presiden Portugal, Antonio Ramlho Eanes, serta 56 wartawan dari enam negara.
"Pelayaran ini memiliki misi provokasi internasional menyusul insiden Santa Cruz," lanjutnya.
Suhartono mengatakan, pasukan khusus TNI AL itu juga membuat perompak Somalia kocar-kacir ketika terlibat dalam pasukan gabungan satuan elite Kopassus TNI AD dan Kopaska TNI AU. Waktu itu, kata dia, pasukan Indonesia berhasil membebaskan para WNI yang disandera bajak laut Somalia.
Mahfud lalu menuju Detasemen Jala Mangkara (Denjaka) untuk meninjau fasilitas dan kemampuan salah satu pasukan khusus TNI tersebut. Di Markas Denjaka, Mahfud kembali disuguhi atraksi keterampilan tingkat tinggi pasukan elite ini dan menyaksikan static show.
Foto: Inews/Riezky Maulana
Kepada Mahfud, Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayjen TNI Suhartono menjelaskan bahwa satuan pasukan khusus TNI AL itu telah sukses dalam menghalau sejumlah aksi teror. Pertama, yaitu operasi Aru Jaya tahun 1992. "Prajurit berhasil mengusir Kapal Lusitania Expresso, kapal feri berbendera Portugis tengah berlayar menuju Dili, Timor Timur," kata Suhartono.
(Baca: Sambangi Korps Marinir, Mahfud MD: Jangan Ada Kecurigaan Militer Anti HAM)
Untuk diketahui, kapal milik perusahaan AA Rocha Cabecas ini disewa kelompok aktivis antiintergrasi Timor Timur terhadap Indonesia, per 23 Januari 1992. Kapal berbobot 1.662 ton melaju dengan kecepatan 15 knot dan membawa 73 aktivis NGO dari 18 negara, termasuk mantan Presiden Portugal, Antonio Ramlho Eanes, serta 56 wartawan dari enam negara.
"Pelayaran ini memiliki misi provokasi internasional menyusul insiden Santa Cruz," lanjutnya.
Suhartono mengatakan, pasukan khusus TNI AL itu juga membuat perompak Somalia kocar-kacir ketika terlibat dalam pasukan gabungan satuan elite Kopassus TNI AD dan Kopaska TNI AU. Waktu itu, kata dia, pasukan Indonesia berhasil membebaskan para WNI yang disandera bajak laut Somalia.
Lihat Juga :
tulis komentar anda