Makna Baju Adat Tanimbar dan Keinginan Jokowi Sejak Lama
Rabu, 16 Agustus 2023 - 18:35 WIB
JAKARTA - Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) memilih mengenakan busana adat Tanimbar Provinsi Maluku pada Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR dan DPD Tahun 2023 di Ruang Rapat Paripurna, Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD, Rabu (16/8/2023). Sekretaris Pribadi Presiden Anggit Noegroho menceritakan awal mula pemilihan baju adat tersebut.
Anggit mengatakan bahwa sudah menjadi kebiasaan setiap tahun menjelang Agustus, Presiden memerintahkan Sekretaris Pribadi Presiden (Sespri) untuk menyiapkan pakaian adat yang akan dipakai pada pidato kenegaraan 16 Agustus.
"Sespri kemudian mendata dan mengumpulkan baju-baju adat dari daerah-daerah yang belum pernah dikenakan presiden. Dari sekian banyak busana adat tersebut dipilih hingga tinggal 3 buah," kata Anggit dalam keterangannya, Rabu (16/8/2023).
Untuk 16 Agustus, kata Anggit, presiden memilih baju adat dari Kabupaten Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku versi yang sudah modifikasi. "Pakaian adat Kabupaten Tanimbar ini terdiri dari ikat kepala (kaluyak uke) dengan hiasan burung (somalay), baju, celana panjang, dan selempang bersilang dari kain tenun (syal brana) serta sabuk lebar yang juga dari kain tenun," kata Anggit.
Anggit pun menjelaskan makna aksesoris yang digunakan pada pakaian adat yang digunakan presiden, di antaranya ada yang melambangkan keteguhan, tanggung jawab, hingga martabat. "Aksesoris yang dikenakan berupa kalung yang disebut mamuat, yang menyimpan makna keteguhan terhadap janji untuk menjalani kehidupan,” katanya.
“Ikat kepala (Kaluyak uke) dengan aksesori somalay melambangkan tanggung jawab yang diemban seorang laki-laki. Pada kain tenun ada motif Tamata (manusia) yang melambangkan martabat dan harga diri manusia,” sambungnya.
Dia melanjutkan, ada juga motif bunga Kilun Loan yang melambangkan pentingnya posisi perempuan yang menandai kesempurnaan seorang laki-laki. Anggit mengungkapkan bahwa baju adat tersebut diperoleh dan disiapkan oleh Pemprov Maluku.
Sedangkan busana adat yang dikenakan Ibu Negara tidak disiapkan secara khusus oleh Sespri, namun disiapkan sendiri oleh Iriana. "Ketertarikan Presiden terhadap pakaian adat Tanimbar sebenarnya sudah disampaikan saat melakukan kunjungan kerja ke Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku 1 September 2022," pungkasnya.
Anggit mengatakan bahwa sudah menjadi kebiasaan setiap tahun menjelang Agustus, Presiden memerintahkan Sekretaris Pribadi Presiden (Sespri) untuk menyiapkan pakaian adat yang akan dipakai pada pidato kenegaraan 16 Agustus.
"Sespri kemudian mendata dan mengumpulkan baju-baju adat dari daerah-daerah yang belum pernah dikenakan presiden. Dari sekian banyak busana adat tersebut dipilih hingga tinggal 3 buah," kata Anggit dalam keterangannya, Rabu (16/8/2023).
Baca Juga
Untuk 16 Agustus, kata Anggit, presiden memilih baju adat dari Kabupaten Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku versi yang sudah modifikasi. "Pakaian adat Kabupaten Tanimbar ini terdiri dari ikat kepala (kaluyak uke) dengan hiasan burung (somalay), baju, celana panjang, dan selempang bersilang dari kain tenun (syal brana) serta sabuk lebar yang juga dari kain tenun," kata Anggit.
Anggit pun menjelaskan makna aksesoris yang digunakan pada pakaian adat yang digunakan presiden, di antaranya ada yang melambangkan keteguhan, tanggung jawab, hingga martabat. "Aksesoris yang dikenakan berupa kalung yang disebut mamuat, yang menyimpan makna keteguhan terhadap janji untuk menjalani kehidupan,” katanya.
“Ikat kepala (Kaluyak uke) dengan aksesori somalay melambangkan tanggung jawab yang diemban seorang laki-laki. Pada kain tenun ada motif Tamata (manusia) yang melambangkan martabat dan harga diri manusia,” sambungnya.
Dia melanjutkan, ada juga motif bunga Kilun Loan yang melambangkan pentingnya posisi perempuan yang menandai kesempurnaan seorang laki-laki. Anggit mengungkapkan bahwa baju adat tersebut diperoleh dan disiapkan oleh Pemprov Maluku.
Sedangkan busana adat yang dikenakan Ibu Negara tidak disiapkan secara khusus oleh Sespri, namun disiapkan sendiri oleh Iriana. "Ketertarikan Presiden terhadap pakaian adat Tanimbar sebenarnya sudah disampaikan saat melakukan kunjungan kerja ke Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku 1 September 2022," pungkasnya.
(rca)
tulis komentar anda