Pengamat: Calon Tunggal Dimotori Adanya Politik Oligarki di Daerah

Selasa, 28 Juli 2020 - 08:34 WIB
Calon tunggal melawan kotak kosong berpotensi terjadi di beberapa daerah pada Pilkada 9 Desember 2020 nanti. Foto/SINDOnews
JAKARTA - Calon tunggal melawan kotak kosong berpotensi terjadi di beberapa daerah pada Pilkada 9 Desember 2020 nanti. Salah satunya di Kota Surakarta yang menghadirkan putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka .

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah menyatakan isu calon tunggal menarik perhatian publik karena berpotensi meningkat dibanding pilkada tahun 2018 yang diikuti 16 calon saat itu. (Baca juga: Barisan Aplikasi Android Berbahaya Terbaru yang Perlu Anda Hapus)

"Memang dari sisi peluang terbuka lebar untuk menang. Kecuali daerah yang memang miliki fanatisme tinggi semisal di Kota Makassar," ujar Dedi saat dihubungi SINDOnews , Selasa (28/7/2020).

Menurut Dedi, kemunculan calon tunggal sangat mungkin dimotori adanya oligarki di daerah, juga terkait ambang batas yang membuat tokoh-tokoh potensial berebut kursi dukungan.



Di Solo misialnya, kata Dedi, meski belum secara resmi terdaftar di KPU, kontestasi pilkada di sana berpeluang diikuti oleh calon tunggal yakni Gibran dan pasangannya melawan kotak kosong. (Baca juga: Komandan OPM Blakblakan Beli Senjata dari Oknum TNI)

"Hanya saja melihat postur dukungan memungkinkan ada upaya untuk membuat kontestasi tunggal di Solo," ucap dia.
(kri)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More