Cawapres Ganjar dan Prabowo Diprediksi dari Lingkaran Pemerintah
Sabtu, 01 Juli 2023 - 08:30 WIB

Cawapres untuk Ganjar Pranowo maupun Prabowo Subianto berpotensi diambil dari nama-nama yang menjadi bagian dari pendukung pemerintahan Presiden Jokowi. Foto/SINDOnews/Dok
JAKARTA - Meskipun sejumlah nama beredar, nyatanya peta calon wakil presiden (cawapres) masih sangat dinamis. Cawapres untuk Ganjar Pranowo maupun Prabowo Subianto berpotensi diambil dari nama-nama yang menjadi bagian dari pendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pengamat Politik Citra Institute Yusak Farchan mengatakan, dengan jarak elektabilitas tiga bakal calon presiden yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan yang sangat kompetitif, figur cawapres berpotensi menjadi kunci kemenangan.
"Realitas politik inilah yang membuat semua poros koalisi tampak sangat hati-hati dalam menetapkan cawapres. Salah pilih cawapres tentu bisa menjadi bumerang," kata Yusak saat dihubungi, Sabtu (1/7/2023).
Dari tiga poros koalisi, Yusak menilai Ganjar dan PDIP yang paling fleksibel dalam menetapkan cawapres karena tidak tersandera dengan syarat presidential threshold 20%.
Berbeda dengan poros Partai Gerindra-PKB dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) dan poros Partai Nasdem-Partai Demokrat-PKS dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang masih terlihat saling sandera dalam perebutan posisi cawapres di internal koalisi masing-masing.
Soal nama-nama cawapres yang berkembang di lingkaran Ganjar, lanjut Yusak, PDIP tidak akan mengabaikan variabel elektabilitas cawapres.
Pengamat Politik Citra Institute Yusak Farchan mengatakan, dengan jarak elektabilitas tiga bakal calon presiden yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan yang sangat kompetitif, figur cawapres berpotensi menjadi kunci kemenangan.
"Realitas politik inilah yang membuat semua poros koalisi tampak sangat hati-hati dalam menetapkan cawapres. Salah pilih cawapres tentu bisa menjadi bumerang," kata Yusak saat dihubungi, Sabtu (1/7/2023).
Dari tiga poros koalisi, Yusak menilai Ganjar dan PDIP yang paling fleksibel dalam menetapkan cawapres karena tidak tersandera dengan syarat presidential threshold 20%.
Berbeda dengan poros Partai Gerindra-PKB dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) dan poros Partai Nasdem-Partai Demokrat-PKS dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang masih terlihat saling sandera dalam perebutan posisi cawapres di internal koalisi masing-masing.
Soal nama-nama cawapres yang berkembang di lingkaran Ganjar, lanjut Yusak, PDIP tidak akan mengabaikan variabel elektabilitas cawapres.
Lihat Juga :