Gunung Semeru Erupsi Lagi, Tinggi Letusan 1.000 Meter di Atas Puncak
Jum'at, 23 Juni 2023 - 06:44 WIB
JAKARTA - Gunung Semeru di Jawa Timur kembali mengalami erupsi, Jumat (23/6/2023) pukul 01.43 WIB. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat tinggi letusan 1.000 meter di atas puncak.
"Terjadi erupsi G. Semeru pada hari Jumat, 23 Juni 2023, pukul 01:43 WIB. Tinggi kolom letusan teramati ± 1000 m di atas puncak (± 4676 m di atas permukaan laut)," kata Petugas Pos Gunung Api, Ghufron Alwi dalam keterangannya, Rabu (21/6/2023).
Sementara itu, kolom abu teramati berwarna kelabu hingga cokelat dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah utara dan selatan. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 17 mm dan durasi 867 detik.
Masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
"Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak," kata Ghufron.
Selain itu, Ghufron juga meminta masyarakat tidak beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
"Mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan," katanya.
"Terjadi erupsi G. Semeru pada hari Jumat, 23 Juni 2023, pukul 01:43 WIB. Tinggi kolom letusan teramati ± 1000 m di atas puncak (± 4676 m di atas permukaan laut)," kata Petugas Pos Gunung Api, Ghufron Alwi dalam keterangannya, Rabu (21/6/2023).
Sementara itu, kolom abu teramati berwarna kelabu hingga cokelat dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah utara dan selatan. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 17 mm dan durasi 867 detik.
Masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
"Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak," kata Ghufron.
Selain itu, Ghufron juga meminta masyarakat tidak beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
"Mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan," katanya.
(abd)
tulis komentar anda