El Nino Meningkat Lebih 50%, Potensi Kekeringan Makin Nyata
Selasa, 20 Juni 2023 - 10:05 WIB
JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan saat ini indeks El Nino sudah meningkat lebih dari 50%. Hal ini membuat intensitas hujan akan semakin menurun yang berdampak pada kekeringan.
“Waktu itu disampaikan El Nino ini potensinya baru 50% dan saat ini sudah meningkat, indeksnya pun saat ini sudah 0,9. Ini pertanda dia akan merambat menuju moderate, dari lemah menuju moderat. Dampaknya bahwa wilayah Indonesia akan kekurangan hujan itu akan menjadi nyata,” kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto saat dialog di FMB9, dikutip Selasa (20/6/2023).
Oleh karena itu, Guswanto meminta agar dilakukan langkah-langkah antisipasi. Pertama, menghemat air karena hari ini wilayah-wilayah Indonesia masih ada yang menerima hujan. Air hujan bisa disimpan ke waduk atau embung, dan dikelola dengan baik.
Kedua, kata Guswanto, antisipasi yaitu khusus untuk wilayah-wilayah yang memiliki gambut khususnya Sumatera, Kalimantan bisa dilakukan pembasahan dengan dialiri air dari tanah maupun menggunakan teknologi modifikasi cuaca (TMC).
“Terakhir, yang perlu diantisipasi lagi adalah kalau ada kebakaran maka tentunya oleh asap lintas batas ini perlu diwaspadai jangan sampai ini asap lintas batas bisa mengganggu negara tetangga,” paparnya.
“Waktu itu disampaikan El Nino ini potensinya baru 50% dan saat ini sudah meningkat, indeksnya pun saat ini sudah 0,9. Ini pertanda dia akan merambat menuju moderate, dari lemah menuju moderat. Dampaknya bahwa wilayah Indonesia akan kekurangan hujan itu akan menjadi nyata,” kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto saat dialog di FMB9, dikutip Selasa (20/6/2023).
Oleh karena itu, Guswanto meminta agar dilakukan langkah-langkah antisipasi. Pertama, menghemat air karena hari ini wilayah-wilayah Indonesia masih ada yang menerima hujan. Air hujan bisa disimpan ke waduk atau embung, dan dikelola dengan baik.
Kedua, kata Guswanto, antisipasi yaitu khusus untuk wilayah-wilayah yang memiliki gambut khususnya Sumatera, Kalimantan bisa dilakukan pembasahan dengan dialiri air dari tanah maupun menggunakan teknologi modifikasi cuaca (TMC).
“Terakhir, yang perlu diantisipasi lagi adalah kalau ada kebakaran maka tentunya oleh asap lintas batas ini perlu diwaspadai jangan sampai ini asap lintas batas bisa mengganggu negara tetangga,” paparnya.
(muh)
Lihat Juga :
tulis komentar anda