Anies Raih Penilaian Tinggi di Hubungan Internasional, Kesejahteraan Sosial, dan Pemberantasan Kolusi-Nepotisme
Jum'at, 16 Juni 2023 - 19:30 WIB
JAKARTA - Hasil survei terbaru Indonesia Political Opinion (IPO) juga mengukur seperapa jauh kemampuan para kandidat calon presiden (capres) dalam sejumlah hal. Capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan memiliki penilaian yang tinggi di bidang hubungan internasional, kesejahteraan sosial, serta pemberantasan kolusi dan nepotisme.
"Anies masih lebih baik karena ada beberapa yang mungkin lebih tinggi misalnya dalam hubungan internasional Anies dianggap yang paling punya kapasitas 41,9%. Sisanya saya kira kelas menengahlah," kata Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah dalam pemaparan survei yang berjudul Peta Elektoral Koalisi Partai & Capres-Cawapres Jelang Pemilu 2024 di Jakarta, Jumat (16/6/2023).
Dedi melanjutkan, di bidang pemberantasan kolusi dan nepotisme Anies juga mendapatkan skor cukup tinggi yakni 38,5%, dan kesejahteraan sosial 38,6%. Pemberantasan korupsi 36,8%, pembangunan infrastruktur 34,8%, pengentasan kemiskinan 33%, dan kemampuan lainnya di kisaran 21,8%-32,6%.
Dedi menilai dengan situasi yang dihadapi saat ini, Anies punya potensi mengejar ketertinggalan dengan menggarap suara-suara yang belum menentukan pilihan. "Karena mereka yang sudah punya pilihan pun belum tentu yakin sampai hari pemungutan suara," ujarnya.
Sementara itu, publik percaya Prabowo Subianto memiliki kapasitas menangani isu-isu penegakan hukum, pemberantasan korupsi, pemberantasan kolusi dan nepotisme, independensi, hubungan internasional, pengentasan kemiskinan, pembangunan infrastruktur, kesejahteraan sosial, keamanan dan penegakan hukum, dan konstitusi.
"Misalnya saja Prabowo tetap dianggap paling tinggi terkait penegakkan hukum 52,1%, pemberantasan korupsi 44%, nepotisme 49%, independensi 71%," kata Dedi.
Survei ini digelar pada 5-13 Juni 2023 dengan Metode Multistage Random Sampling. Metode ini memiliki pengukuran kesalahan (margin of error) 2,9%, dengan tingkat akurasi data 95%. Setting pengambilan samplemenggunakan teknik multistage random sampling(MRS),.atau pengambilan sample bertingkat.
Survei ini mengambil representasi sample sejumlah 1.200 responden yang tersebar proporsional secara nasional. Dengan teknik tersebut memungkinkan setiap anggota populasi (responden) mempunyai peluang yang sama untuk dipilih atau tidak dipilih menjadi responden. Untuk menguji validitas responden, IPO melakukan spotcheck pada 15% dari total populasi sampel.
"Anies masih lebih baik karena ada beberapa yang mungkin lebih tinggi misalnya dalam hubungan internasional Anies dianggap yang paling punya kapasitas 41,9%. Sisanya saya kira kelas menengahlah," kata Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah dalam pemaparan survei yang berjudul Peta Elektoral Koalisi Partai & Capres-Cawapres Jelang Pemilu 2024 di Jakarta, Jumat (16/6/2023).
Dedi melanjutkan, di bidang pemberantasan kolusi dan nepotisme Anies juga mendapatkan skor cukup tinggi yakni 38,5%, dan kesejahteraan sosial 38,6%. Pemberantasan korupsi 36,8%, pembangunan infrastruktur 34,8%, pengentasan kemiskinan 33%, dan kemampuan lainnya di kisaran 21,8%-32,6%.
Dedi menilai dengan situasi yang dihadapi saat ini, Anies punya potensi mengejar ketertinggalan dengan menggarap suara-suara yang belum menentukan pilihan. "Karena mereka yang sudah punya pilihan pun belum tentu yakin sampai hari pemungutan suara," ujarnya.
Sementara itu, publik percaya Prabowo Subianto memiliki kapasitas menangani isu-isu penegakan hukum, pemberantasan korupsi, pemberantasan kolusi dan nepotisme, independensi, hubungan internasional, pengentasan kemiskinan, pembangunan infrastruktur, kesejahteraan sosial, keamanan dan penegakan hukum, dan konstitusi.
"Misalnya saja Prabowo tetap dianggap paling tinggi terkait penegakkan hukum 52,1%, pemberantasan korupsi 44%, nepotisme 49%, independensi 71%," kata Dedi.
Survei ini digelar pada 5-13 Juni 2023 dengan Metode Multistage Random Sampling. Metode ini memiliki pengukuran kesalahan (margin of error) 2,9%, dengan tingkat akurasi data 95%. Setting pengambilan samplemenggunakan teknik multistage random sampling(MRS),.atau pengambilan sample bertingkat.
Survei ini mengambil representasi sample sejumlah 1.200 responden yang tersebar proporsional secara nasional. Dengan teknik tersebut memungkinkan setiap anggota populasi (responden) mempunyai peluang yang sama untuk dipilih atau tidak dipilih menjadi responden. Untuk menguji validitas responden, IPO melakukan spotcheck pada 15% dari total populasi sampel.
(abd)
tulis komentar anda