Prabowo Tak Masalah Proposal Perdamaian Ukraina-Rusia Ditolak: Bukan Prinsipil
Jum'at, 16 Juni 2023 - 06:40 WIB
JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menanggapi ihwal ditolaknya proposal perdamaian yang diajukan untuk konflik di Ukraina dan Rusia. Prabowo mengaku tak masalah dengan penolakan tersebut. Sebab pada dasarnya, usulan bisa ditolak maupun diterima.
"Forum ini mari kita ada suatu terobosan, kita buatlah suatu usul perdamaian. Masalahnya itu, kalau diterima monggo, enggak diterima ya enggak ada masalah. Saya kira bukan masalah yang terlalu prinsipil," kata Prabowo di Bandung, Jawa Barat, Kamis (15/6/2023).
Prabowo menjelaskan, alasannya menyampaikan proposal perdamaian, karena ia menilai dari tahun ke tahun forum Shangri-La Dialogue hanya menjadi ajang negara-negara di dunia menyampaikan posisinya masing-masing.
"Jadi forum itu bagus tapi kalau saya lihat ini kalau tiap tahun kita diundang hanya untuk dengar paparan posisi masing-masing, ya kurang bermanfaat," katanya.
"Dan setelah orang baca semua pidato saya, dan kata-katanya dan mereka baru sadar ini usul yang saya usulkan. Mungkin banyak negara, dan enggak tahu mungkin di Indonesia merasa 'loh kok Indonesia berani-beraninya ya usulkan', karena selalu memandang Indonesia rendah," sambungnya.
Prabowo pun mengatakan, langkahnya itu merupakan tindak lanjut dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang telah mengunjungi Ukraina dan Rusia untuk membicarakan soal perdamaian di kedua negara tersebut.
"Beliau memimpin usaha mencari perdamaian. Ya saya sebagai menteri beliau harus follow up. Itu usaha saya," ucapnya.
Namun Prabowo menyadari bahwa setiap pernyataannya pasti akan menimbulkan pro dan kontra. Terlebih, dirinya merupakan sosok yang diperkirakan maju sebagai capres di Pilpres 2024 mendatang.
"Tapi mungkin ini tahun politik, jadi mungkin kebetulan saya salah satunya yang diperkirakan akan jadi capres, jadi apa pun saya ngomong akan ada pro-kontra, itu biasa," ucapnya.
"Forum ini mari kita ada suatu terobosan, kita buatlah suatu usul perdamaian. Masalahnya itu, kalau diterima monggo, enggak diterima ya enggak ada masalah. Saya kira bukan masalah yang terlalu prinsipil," kata Prabowo di Bandung, Jawa Barat, Kamis (15/6/2023).
Prabowo menjelaskan, alasannya menyampaikan proposal perdamaian, karena ia menilai dari tahun ke tahun forum Shangri-La Dialogue hanya menjadi ajang negara-negara di dunia menyampaikan posisinya masing-masing.
"Jadi forum itu bagus tapi kalau saya lihat ini kalau tiap tahun kita diundang hanya untuk dengar paparan posisi masing-masing, ya kurang bermanfaat," katanya.
"Dan setelah orang baca semua pidato saya, dan kata-katanya dan mereka baru sadar ini usul yang saya usulkan. Mungkin banyak negara, dan enggak tahu mungkin di Indonesia merasa 'loh kok Indonesia berani-beraninya ya usulkan', karena selalu memandang Indonesia rendah," sambungnya.
Prabowo pun mengatakan, langkahnya itu merupakan tindak lanjut dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang telah mengunjungi Ukraina dan Rusia untuk membicarakan soal perdamaian di kedua negara tersebut.
"Beliau memimpin usaha mencari perdamaian. Ya saya sebagai menteri beliau harus follow up. Itu usaha saya," ucapnya.
Namun Prabowo menyadari bahwa setiap pernyataannya pasti akan menimbulkan pro dan kontra. Terlebih, dirinya merupakan sosok yang diperkirakan maju sebagai capres di Pilpres 2024 mendatang.
"Tapi mungkin ini tahun politik, jadi mungkin kebetulan saya salah satunya yang diperkirakan akan jadi capres, jadi apa pun saya ngomong akan ada pro-kontra, itu biasa," ucapnya.
(maf)
tulis komentar anda