Atasi Masalah Sampah, KLHK Sebut Perlu Revolusi Budaya
Minggu, 04 Juni 2023 - 13:08 WIB
JAKARTA - Untuk mengatasi masalah sampah, dinilai perlu gerakan masif dan adanya revolusi budaya. Hal ini ditegaskan oleh Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Ditjen PSLB3, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Novrizal Tahar.
Pandangan Novrizal tersebut diungkapkan ketika menjadi salah satu pembicara dalam takshow bertema Solutions to Plastic Pollution yang diselenggarakan ILUNI UI, di Auditorium Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Kampus Depok, Sabtu 3 Juni 2023.
"Jadi perlu gerakan masif dan jika perlu revolusi budaya, yakni gaya hidup minim sampah termasuk sampah plastik," kata Novrizal dalam keterangannya, Minggu (4/6/2023).
Di depan alumni UI, mahasiswa dan pegiat lingkungan yang memenuhi auditorium, Novrizal menjelaskan, berbagai kebijakan dan target Pemerintah dalam hal ini KLHK.
"Kami menyimpulkan bahwa sampai saat ini Pemerintah melakukan langkah simultan dalam pengurangan sampah, dari hulu sampai hilir, dengan berbagai pendekatan," ungkapnya.
"Hasilnya sudah kita rasakan meski harus terus diterapkan kebijakan yang kolaboratif," tambahnya.
Selain itu kata Novrizal, perusahaan yang tidak punya komitmen serius terhadap Extended Producer Responsibility atau penerapan tanggung jawab produsen yang lebih luas terhadap produk yang dihasilkan, khususnya menyangkut sampah packaging produknya harus terus diingatkan.
"Diteriaki oleh publik agar mereka patuh, demi pengurangan sampah, termasuk sampah plastik yang dihasilkan mereka. Jika perlu masyarakat mengambil langkah tegas," ucap Novrizal.
"Dengan tidak membeli produk-produk dari produsen yang tak punya komitmen tersebut. Masyarakat dapat mengkampanyekan ini sebagai bagian dari tanggungjawab masyarakat terhadap program pemerintah dalam pengurangan sampah, khususnya sampah plastik," tutupnya.
Pandangan Novrizal tersebut diungkapkan ketika menjadi salah satu pembicara dalam takshow bertema Solutions to Plastic Pollution yang diselenggarakan ILUNI UI, di Auditorium Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Kampus Depok, Sabtu 3 Juni 2023.
"Jadi perlu gerakan masif dan jika perlu revolusi budaya, yakni gaya hidup minim sampah termasuk sampah plastik," kata Novrizal dalam keterangannya, Minggu (4/6/2023).
Di depan alumni UI, mahasiswa dan pegiat lingkungan yang memenuhi auditorium, Novrizal menjelaskan, berbagai kebijakan dan target Pemerintah dalam hal ini KLHK.
"Kami menyimpulkan bahwa sampai saat ini Pemerintah melakukan langkah simultan dalam pengurangan sampah, dari hulu sampai hilir, dengan berbagai pendekatan," ungkapnya.
"Hasilnya sudah kita rasakan meski harus terus diterapkan kebijakan yang kolaboratif," tambahnya.
Selain itu kata Novrizal, perusahaan yang tidak punya komitmen serius terhadap Extended Producer Responsibility atau penerapan tanggung jawab produsen yang lebih luas terhadap produk yang dihasilkan, khususnya menyangkut sampah packaging produknya harus terus diingatkan.
"Diteriaki oleh publik agar mereka patuh, demi pengurangan sampah, termasuk sampah plastik yang dihasilkan mereka. Jika perlu masyarakat mengambil langkah tegas," ucap Novrizal.
"Dengan tidak membeli produk-produk dari produsen yang tak punya komitmen tersebut. Masyarakat dapat mengkampanyekan ini sebagai bagian dari tanggungjawab masyarakat terhadap program pemerintah dalam pengurangan sampah, khususnya sampah plastik," tutupnya.
tulis komentar anda