BKKBN Ajak Semua Pihak Kolaborasi Atasi Stunting

Senin, 22 Mei 2023 - 17:44 WIB
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo. FOTO/DOK.SINDOnews
JAKARTA - Stunting dianggap menjadi masalah gizi terbesar pada balita di Indonesia. Karena itu diperlukan kolaborasi berbagai pihak agar persoalan stunting segera terlesaikan.

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengatakan, sumber daya alam melimpah dan beragam, tidak membuat Indonesia bebas dari stunting. Pada 2019, jumlah kasus stunting di Indonesia mencapai 29,67% atau lebih tinggi dari dari angka standar Badan Kesehatan Dunia (WHO), 20%. Waktu itu, kurang lebi 9 juta balita Indonesia mengalami stunting.

Kondisi ini diprediksi memburuk seiring pandemi Covid-19 yang sangat berdampak pada perekonomian perekonomian rumah tangga. Dampak lanjutannya adalah menurunkan kemampuan memberi asupan nutrisi yang dibutuhkan dalam tumbuh kembang anak.





Menurut Hasto, permasalahan terbesar dalam pengentasan stunting adalah kurangnya tingkat kesadaran masyarakat terhadap bahaya stunting. Padahal, stunting terbukti menurunkan kemampuan intelektual anak dalam mengikuti pelajaran di sekolah.

"Stunting bahkan membuat anak tidak mampu tumbuh tinggi optimal dan mudah terkena penyakit seperti central obesity (gemuk di bagian tengah tubuh) dan penyakit metabolik lainnya," kata Hasto dalam keterangan tertulis, Senin (22/5/2023).

Hasto mengungkapkan, perilaku masyarakat yang mengabaikan gizi seimbang dan kebersihan, pernikahan muda, dan kehamilan yang tidak dipersiapkan dengan baik, turut menjadi faktor mempengaruhi stunting. Selain itu, terdapat juga kasus 4 Terlalu (hamil terlalu di usia terlalu muda, hamil di usia terlalu tua, hamil terlalu sering, hamil terlalu banyak) dalam kehamilan dan kelahiran, berkontribusi menjadi penyebab anak terkena stunting.

"Stunting dapat dicegah dengan memastikan kesehatan calon ibu dan janin serta memastikan anak mendapat asupan gizi seimbang di 1.000 hari pertama kehidupannya," katanya.

Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More