Jokowi Hadiri G7, Ketua DPP Partai Perindo: Harus Dimanfaatkan untuk Pemulihan Ekonomi
Minggu, 21 Mei 2023 - 02:00 WIB
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 di Jepang. Pertemuan yang berlangsung sejak 19-21 Mei 2023 ini merupakan momentum untuk memainkan peran strategis Indonesia dalam pemulihan ekonomi dunia.
Ketua DPP Partai Perindo Bidang Hankam dan Siber, Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati menilai, kehadiran Presiden Jokowi pada pertemuan G7 ini merupakan momentum yang harus dapat dimanfaatkan bagi pemulihan ekonomi dan untuk mencapai Indonesia Maju.
"Dengan memainkan peranan strategis Indonesia dalam mendorong upaya bersama untuk pemulihan ekonomi dunia," katanya, Sabtu (20/5/2023).
Mantan anggota Komisi l DPR ini menyebut G7 adalah pertemuan negara anggota G7 dan mitra-mitranya yang akan membahas berbagai isu seperti perubahan iklim, pangan, energi, dan lainnya.
"Oleh karenanya harus mengantisipasi geoekonomi maupun geopolitik dunia ke depan. Ketahanan pangan di tengah perubahan iklim akan sulit jika tak dipersiapkan penanganannya dengan baik," kata perempuan yang akrab disapa Nuning.
Pengamat militer dan intelijen ini menuturkan, disrupsi diberbagai bidang utamanya tekhnologi Siber pasti segera terjadi. Secara garis besar, disrupsi menjadikan kondisi di mana terjadinya inovasi yang menyebabkan perubahan secara besar-besaran atau mendasar ke dalam sistem yang baru.
Dalam bidang bisnis, kata Nuning, hal ini tentunya merupakan tantangan yang cukup berat di mana perusahaan harus melakukan inovasi secara terus-menerus agar dapat tetap relevan dengan perubahan zaman.
"Menurut saya, Indonesia akan sangat baik bila konsisten membawa suara kepentingan global south dan kolaborasi serta kemitraan yang setara. Misalnya masalah Myanmar dan perkembangan Laut Cina Selatan," ujarnya.
Selain menghadiri KTT G7, Jokowi juga dijadwalkan melakukan pertemuan bilateral dengan beberapa negara yaitu Jepang, Korsel, Inggris, Prancis, Australia, dan sebagainya. Selain itu, Jokowi juga akan bertemu dengan beberapa kalangan pengusaha besar Jepang dalam format business forum.
"Hal ini harus dimanfaatkan untuk kepentingan pembangunan Indonesia diberbagai bidang energi, ekonomi, pangan hingga pertahanan negara," ucapnya.
Ketua DPP Partai Perindo Bidang Hankam dan Siber, Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati menilai, kehadiran Presiden Jokowi pada pertemuan G7 ini merupakan momentum yang harus dapat dimanfaatkan bagi pemulihan ekonomi dan untuk mencapai Indonesia Maju.
"Dengan memainkan peranan strategis Indonesia dalam mendorong upaya bersama untuk pemulihan ekonomi dunia," katanya, Sabtu (20/5/2023).
Mantan anggota Komisi l DPR ini menyebut G7 adalah pertemuan negara anggota G7 dan mitra-mitranya yang akan membahas berbagai isu seperti perubahan iklim, pangan, energi, dan lainnya.
"Oleh karenanya harus mengantisipasi geoekonomi maupun geopolitik dunia ke depan. Ketahanan pangan di tengah perubahan iklim akan sulit jika tak dipersiapkan penanganannya dengan baik," kata perempuan yang akrab disapa Nuning.
Pengamat militer dan intelijen ini menuturkan, disrupsi diberbagai bidang utamanya tekhnologi Siber pasti segera terjadi. Secara garis besar, disrupsi menjadikan kondisi di mana terjadinya inovasi yang menyebabkan perubahan secara besar-besaran atau mendasar ke dalam sistem yang baru.
Dalam bidang bisnis, kata Nuning, hal ini tentunya merupakan tantangan yang cukup berat di mana perusahaan harus melakukan inovasi secara terus-menerus agar dapat tetap relevan dengan perubahan zaman.
"Menurut saya, Indonesia akan sangat baik bila konsisten membawa suara kepentingan global south dan kolaborasi serta kemitraan yang setara. Misalnya masalah Myanmar dan perkembangan Laut Cina Selatan," ujarnya.
Selain menghadiri KTT G7, Jokowi juga dijadwalkan melakukan pertemuan bilateral dengan beberapa negara yaitu Jepang, Korsel, Inggris, Prancis, Australia, dan sebagainya. Selain itu, Jokowi juga akan bertemu dengan beberapa kalangan pengusaha besar Jepang dalam format business forum.
"Hal ini harus dimanfaatkan untuk kepentingan pembangunan Indonesia diberbagai bidang energi, ekonomi, pangan hingga pertahanan negara," ucapnya.
(hab)
tulis komentar anda