Migrasi Dukungan Simpatisan Jokowi Dongkrak Elektabilitas Prabowo
Sabtu, 20 Mei 2023 - 14:58 WIB
JAKARTA - Lembaga survei Political Statistics (Polstat) Indonesia merilis hasil survei terbaru elektabilitas calon presiden (capres) menjelang Pemilu 2024. Salah satu temuan survei kali ini, Polstat mencatat elektabilitas Prabowo Subianto sebagai capres kian melesat. Salah satu faktornya adalah kian besarnya arus migrasi pemilih Jokowi untuk mendukung Menteri Pertahanan itu.
Survei Polstat dilakukan pada 1-10 Mei 2023 di 34 provinsi. Populasi survei merupakan penduduk berusia minimal 17 tahun dan memiliki E-KTP. Jumlah sampel sebesar 1220 responden diperoleh melalui teknik pengambilan sampel secara acak bertingkat (multi-state random sampling). Batas kesalahan (margin of error)+/- 2,8% dan pada tingkat kepercayaan (level of confidence) sebesar 95%.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara tatap muka langsung dengan responden berpedoman kuesioner. Survei Polstat kali ini dilengkapi dengan analisis media monitoring untuk mengukur perkembangan sentimen publik terhadap para capres setahun jelang Pemilu 2024.
Berdasarkan hasil survei, lambat tapi pasti elektabilitas Prabowo terus meningkat dibandingkan para kompetitornya. Dalam berbagai format pertanyaan kepada responden, mulai dari pertanyaan terbuka (top of mind), pertanyaan tertutup simulasi 10 nama, pertanyaan tertutup simulasi tiga nama, maupun pertanyaan secara head to head, Prabowo selalu leading signifikan atas para pesaingnya (khususnya atas Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan).
”Ketika diajukan pertanyaan secara terbuka (top of mind) kepada responden mengenai siapa tokoh nasional yang paling layak menggantikan Presiden Jokowi, sebanyak 25,2% menyebut nama Prabowo Subianto,” ujar Peneliti Senior Polstat Apna Permana dalam pernyataan yang diterima, Sabtu (20/5/2023).
Sementara itu, Ganjar Pranowo disebut 13,6% responden dan Anies Baswedan dipilih oleh 12,8% responden. Setelah itu muncul nama-nama seperti Ridwan Kamil, Erick Thohir, Agus Harimurty Yudhoyono (AHY), Mahfud MD, Sandiaga Uno, Airlangga Hartarto, Puan Maharani, Moeldoko, dan Muhaimin Iskandar, namun persentasenya tidak signifikan.
Ketika responden ditanya siapakah yang akan dipilih dari 10 nama tokoh yang ditawarkan Polstat Indonesia, 33,5% memilih Prabowo Subianto. Setelah itu Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan bersaing ketat di posisi kedua dan ketiga. Ganjar dipilih oleh 19,6% dan Anies didukung oleh 19,4% responden. Di posisi berikutnya adalah Ridwan Kamil dengan elektabilitas 5,4%, Agus Harimurty Yudhoyono (3,6%), Erick Thohir (3,2%), Sandiaga Uno (2,8%), Puan Maharani (2,4%), Airlangga Hartarto (2,2%) dan Muhaimin Iskandar (1,9%), serta undecided (6,2%).
Elektabilitas Prabowo semakin menguat ketika Polstat Indonesia membuat simulasi Pilpres hanya diikuti tiga nama saja. Tatkala kepada responden diajukan pertanyaan, siapakah yang akan dipilih jika saat ini dilaksanakan Pilpres dan hanya diikuti oleh Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan, sebanyak 39,2% responden mengaku memilih Prabowo, kemudian 27,1% memilih Ganjar dan 26,9% memilih Anies. Sementara 6,8% responden menyatakan belum punya pilihan (undecided).
Terakhir, ketika Polstat membuat simulasi head to head, semakin terlihat dominasi Prabowo Subianto atas dua kompetitor utamanya (Ganjar dan Anies). Saat kepada responden diajukan pertanyaan siapakah yang akan dipilih apabila Pilpres dilaksanakan saat ini dan hanya diikuti oleh Prabowo dan Ganjar, sebanyak 52,3% menjatuhkan pilihannya pada Prabowo, lalu 35,8% memilih Ganjar dan sisanya (11,9%) mengaku belum punya pilihan.
Survei Polstat dilakukan pada 1-10 Mei 2023 di 34 provinsi. Populasi survei merupakan penduduk berusia minimal 17 tahun dan memiliki E-KTP. Jumlah sampel sebesar 1220 responden diperoleh melalui teknik pengambilan sampel secara acak bertingkat (multi-state random sampling). Batas kesalahan (margin of error)+/- 2,8% dan pada tingkat kepercayaan (level of confidence) sebesar 95%.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara tatap muka langsung dengan responden berpedoman kuesioner. Survei Polstat kali ini dilengkapi dengan analisis media monitoring untuk mengukur perkembangan sentimen publik terhadap para capres setahun jelang Pemilu 2024.
Berdasarkan hasil survei, lambat tapi pasti elektabilitas Prabowo terus meningkat dibandingkan para kompetitornya. Dalam berbagai format pertanyaan kepada responden, mulai dari pertanyaan terbuka (top of mind), pertanyaan tertutup simulasi 10 nama, pertanyaan tertutup simulasi tiga nama, maupun pertanyaan secara head to head, Prabowo selalu leading signifikan atas para pesaingnya (khususnya atas Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan).
”Ketika diajukan pertanyaan secara terbuka (top of mind) kepada responden mengenai siapa tokoh nasional yang paling layak menggantikan Presiden Jokowi, sebanyak 25,2% menyebut nama Prabowo Subianto,” ujar Peneliti Senior Polstat Apna Permana dalam pernyataan yang diterima, Sabtu (20/5/2023).
Sementara itu, Ganjar Pranowo disebut 13,6% responden dan Anies Baswedan dipilih oleh 12,8% responden. Setelah itu muncul nama-nama seperti Ridwan Kamil, Erick Thohir, Agus Harimurty Yudhoyono (AHY), Mahfud MD, Sandiaga Uno, Airlangga Hartarto, Puan Maharani, Moeldoko, dan Muhaimin Iskandar, namun persentasenya tidak signifikan.
Ketika responden ditanya siapakah yang akan dipilih dari 10 nama tokoh yang ditawarkan Polstat Indonesia, 33,5% memilih Prabowo Subianto. Setelah itu Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan bersaing ketat di posisi kedua dan ketiga. Ganjar dipilih oleh 19,6% dan Anies didukung oleh 19,4% responden. Di posisi berikutnya adalah Ridwan Kamil dengan elektabilitas 5,4%, Agus Harimurty Yudhoyono (3,6%), Erick Thohir (3,2%), Sandiaga Uno (2,8%), Puan Maharani (2,4%), Airlangga Hartarto (2,2%) dan Muhaimin Iskandar (1,9%), serta undecided (6,2%).
Elektabilitas Prabowo semakin menguat ketika Polstat Indonesia membuat simulasi Pilpres hanya diikuti tiga nama saja. Tatkala kepada responden diajukan pertanyaan, siapakah yang akan dipilih jika saat ini dilaksanakan Pilpres dan hanya diikuti oleh Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan, sebanyak 39,2% responden mengaku memilih Prabowo, kemudian 27,1% memilih Ganjar dan 26,9% memilih Anies. Sementara 6,8% responden menyatakan belum punya pilihan (undecided).
Terakhir, ketika Polstat membuat simulasi head to head, semakin terlihat dominasi Prabowo Subianto atas dua kompetitor utamanya (Ganjar dan Anies). Saat kepada responden diajukan pertanyaan siapakah yang akan dipilih apabila Pilpres dilaksanakan saat ini dan hanya diikuti oleh Prabowo dan Ganjar, sebanyak 52,3% menjatuhkan pilihannya pada Prabowo, lalu 35,8% memilih Ganjar dan sisanya (11,9%) mengaku belum punya pilihan.
tulis komentar anda