NU Dukung Upaya Pengurangan Risiko Tembakau

Selasa, 16 Mei 2023 - 13:44 WIB
Pengurus Lakpesdam PBNU Muhammad Nurkhoiron mendukung penggunaan produk tembakau alternatif untuk mengurangi risiko konsumsi tembakau di Indonesia. FOTO/IST
JAKARTA - Pengurus Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Lakpesdam PBNU) Muhammad Nurkhoiron menyatakan dukungannya pada penggunaan produk tembakau alternatif sebagai upaya pengurangan risiko konsumsi tembakau di Indonesia. Dukungan pada produk tersebut merupakan perwujudan prioritas pada maslahah.

"Mendukung kebijakan yang berbasis ilmu pengetahuan yang selama ini sudah berkembang dalam kaitannya dengan nikotin, rokok, maupun harm reduction (pengurangan bahaya)," katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (16/5/2023).

Dalam menentukan sikap organisasi, kata Nurkhoiron, PBNU selalu berpegang pada pendekatan maslahah, yaitu melihat beragam perspektif untuk menentukan manfaat maupun kemudaratannya.



"Jadi tidak hanya hitam putih. Tidak langsung menetapkan haram atau halal. Kita akan lihat maslahah-nya. Dalam konteks rokok, upaya harm reduction lewat produk tembakau alternatif ini yang maslahah," ujar Nurkhoiron yang sempat hadir dalam Innovation Summit Southeast Asia 2023 di Asia School of Business, Kuala Lumpur pada 10 Mei 2023.

Nurkhoiron mendorong pemerintah Indonesia bersikap yang sama dengan NU, yaitu bijak dan terbuka pada produk tembakau alternatif, seperti kantong nikotin, rokok elektrik, dan produk tembakau yang dipanaskan.

Riset telah menunjukkan bahwa produk tembakau alternatif dapat mengurangi risiko 90%-95% lebih rendah rokok konvensional. Sejumlah lembaga kesehatan, termasuk Public Health England (UK Health Security Agency), telah merekomendasikan penggunaan tembakau alternatif bagi para perokok dewasa.

Bukti-bukti sains tersebut menunjukkan bahwa inovasi telah membuat isu tembakau yang selama ini menjadi perdebatan sengit telah menemukan jalan tengahnya dan pemerintah harus menyambutnya.



"Dihadapkan pada produk rokok yang terus berinovasi itu, seharusnya negara bisa mengadopsi, sehingga pilihan kebijakannya seharusnya bisa lebih moderat, mengayomi beragam stakeholder," katanya.

Menurut Nurkhoiron, pemerintah dinilai perlu mendorong inovasi untuk pengurangan risiko itu agar bisa direalisasikan dengan cara membangun infrastruktur komunitas riset di kalangan akademik untuk melakukan penelitian yang melibatkan multi-stakeholder dan dilakukan secara berkelanjutan. Bahkan, ia juga berpendapat bahwa organisasi masyarakat dan komunitas juga punya peran utama menciptakan dialog dan ruang diskursus di ruang publik.

Agar publik bisa memiliki pilihan rasional, maka pemerintah memiliki kewajiban untuk membangun diskursus terbuka di ranah publik bahwa ada inovasi pengurangan risiko untuk produk tembakau.

Menurut Nurkhoiron, penting untuk meneliti kesadaran soal risiko merokok pada komunitas perokok dewasa sendiri sehingga bisa dijadikan dasar dalam pengambilan kebijakan untuk menawarkan pilihan. Setiap individu dewasa berhak menentukan pilihannya berdasarkan hasil pertimbangan soal manfaat dan kerugiannya.
(abd)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Terpopuler
Berita Terkini More