Abdul Mu'ti Ingatkan Warga Muhammadiyah soal Pemilu 2024: Kalau Dukung Jangan Fanatik
Selasa, 16 Mei 2023 - 06:39 WIB
JAKARTA - Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti mengingatkan ajang pemilihan umum (pemilu) kerap menimbulkan perselisihan hingga perpecahan. Karena itu, dia meminta warga Muhammadiyah agar bisa menahan diri untuk tidak terlalu fanatik dalam hal dukung mendukung.
“Muhammadiyah harus menjadi orang tua dan jadi rumah untuk semua,” ujar Mu’ti dalam acara Silaturahmi dan Halal Bihalal Keluarga Besar Muhammadiyah-‘Aisyiyah se-eks Karesidenan Kedu di Auditorium Kasman Singodimedjo Universitas Muhammadiyah Purworejo., dikutip dari laman resmi Muhammadiyah, Selasa (16/5/2023).
Mu’ti mengatakan, menempatkan posisi sebagai rumah bagi semua dalam konteks Pemilu 2024 sesuai dengan Khittah Muhammadiyah untuk tidak ikut berpolitik praktis. Momentum Pemilu 2024 harus disikapi secara bijaksana, tidak perlu sampai ikut larut, bahkan sampai menarik dan mengulur Muhammadiyah supaya ikut menyatakan dukungan ke calon tertentu.
Sebagai Ormas keagamaan, kata Mu’ti, Muhammadiyah beserta warganya tidak perlu ikut-ikutan pusing melihat kontestasi yang terjadi menjelang Pemilu 2024. Perhelatan politik tersebut sudah menjadi lahan garap partai politik (parpol).
”Jangan menjadi pendukung yang bucin, fanatik, (kalau jadi pendukung) biasa-biasa saja. Jangan menjadi rusaknya silaturahmi kita. Hingga selesainya perhelatan politik 2024,” kata guru besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini.
Pemilu 2024, khususnya pemilihan presiden (pilpres) dijadwalkan pada 14 Februari 2024. Sejauh ini, tiga tokoh paling menonjol dalam bursa calon presiden adalah Prabowo Subiantoo, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan. Kendati masih sembilan bulan lagi, atmosfer politik sudah mulai menghangat. Para pendukung ketiga nama ini telah memulai “peperangan” melalui beberapa isu, khususnya di dunia maya.
“Muhammadiyah harus menjadi orang tua dan jadi rumah untuk semua,” ujar Mu’ti dalam acara Silaturahmi dan Halal Bihalal Keluarga Besar Muhammadiyah-‘Aisyiyah se-eks Karesidenan Kedu di Auditorium Kasman Singodimedjo Universitas Muhammadiyah Purworejo., dikutip dari laman resmi Muhammadiyah, Selasa (16/5/2023).
Mu’ti mengatakan, menempatkan posisi sebagai rumah bagi semua dalam konteks Pemilu 2024 sesuai dengan Khittah Muhammadiyah untuk tidak ikut berpolitik praktis. Momentum Pemilu 2024 harus disikapi secara bijaksana, tidak perlu sampai ikut larut, bahkan sampai menarik dan mengulur Muhammadiyah supaya ikut menyatakan dukungan ke calon tertentu.
Sebagai Ormas keagamaan, kata Mu’ti, Muhammadiyah beserta warganya tidak perlu ikut-ikutan pusing melihat kontestasi yang terjadi menjelang Pemilu 2024. Perhelatan politik tersebut sudah menjadi lahan garap partai politik (parpol).
”Jangan menjadi pendukung yang bucin, fanatik, (kalau jadi pendukung) biasa-biasa saja. Jangan menjadi rusaknya silaturahmi kita. Hingga selesainya perhelatan politik 2024,” kata guru besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini.
Pemilu 2024, khususnya pemilihan presiden (pilpres) dijadwalkan pada 14 Februari 2024. Sejauh ini, tiga tokoh paling menonjol dalam bursa calon presiden adalah Prabowo Subiantoo, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan. Kendati masih sembilan bulan lagi, atmosfer politik sudah mulai menghangat. Para pendukung ketiga nama ini telah memulai “peperangan” melalui beberapa isu, khususnya di dunia maya.
(muh)
Lihat Juga :
tulis komentar anda