Gede Pasek Serahkan Jabatan Ketum PKN ke Anas Urbaningrum, Ini Respons Demokrat
Sabtu, 13 Mei 2023 - 07:41 WIB
JAKARTA - Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani merespons rencana Gede Pasek Suardika menyerahkan jabatan Ketua Umum (Ketum) Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) kepada Anas Urbaningrum . Diketahui, Pasek dan Anas sebelumnya di Partai Demokrat.
“Kami tak ingin mencampuri urusan internal atau rumah tangga partai lain,” kata Kamhar kepada SINDOnews, Sabtu (13/5/2023).
Sebab, dia mengatakan, semua partai memiliki aturan main masing-masing. “Jika Bang Pasek kemudian ingin mengundurkan diri sebagai Ketum PKN dan menyerahkan kepemimpinannya kepada Mas Anas, itu urusan internal PKN,” tuturnya.
Dia menuturkan, Partai Demokrat menghormati hal tersebut sebagaimana menghormati partai lainnya yang punya kedaulatan masing-masing. “Yang menjadi fokus utama bagi kami saat ini setelah masuk tahun politik dan tahapan pemilu adalah mempersiapkan diri sebaik-baiknya untuk mewujudkan sukses pileg dan pilpres,” pungkasnya.
Hal senada dikatakan Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Demokrat Rachland Nashidik. “Itu urusan mereka. Tidak ada hubungan apa pun dengan saya atau Partai Demokrat,” kata Rachland Nashidik.
Diberitakan sebelumnya, Ketua Umum PKN Gede Pasek Suardika (GPS) membuat keputusan mengejutkan dengan berencana menyerahkan jabatan yang diembannya kepada Anas Urbaningrum (AU). "Dengan ketulusan hati, dengan keikhlasan jiwa saya telah bersiap menyerahkan jabatan Ketua Umum PKN kepada Mas Anas," ujar Pasek, Jumat (12/5/2023).
Dirinya yakin di target etape ketiga ini PKN akan lebih cepat akselerasinya jika dipimpin oleh sosok politisi berdarah dingin seperti Anas. "Etape pertama lolos Kumham, etape kedua lolos KPU, dan kini etape ketiga setengah jalan masih saya, nanti setelah Mas Anas bebas murni menjalani CMB (Cuti Menjelang Bebas) akan saya serahkan jabatan ketua umum saya kepada beliau. Sekarang saya masih tuntaskan secara maksimal," jelas Pasek.
Pasek memperkirakan pada pertengahan Juli 2023 nanti proses itu sudah bisa berjalan. "Kami akan membuat konsep dwi tunggal sebagai bentuk value politik yang mengedepankan persahabatan, perjuangan bersama dan jauh dari nuansa rebutan rebutan kekuasaan di internal."
"Saya ingin membangun kultur politik bahwa dalam politik bukan haus jabatan yang harus ditampilkan, tetapi bagaimana mengatur formasi agar ide dan gagasan bisa berjalan dengan maksimal. Sebab politik itu kontestasi ide gagasan kebangsaan," imbuh mantan Ketua Badan Kehormatan DPD RI tersebut.
Pasek mengaku sudah bertemu berdua dengan Anas Urbaningrum dan sudah meminta langsung kesediaan memimpin PKN.
“Kami tak ingin mencampuri urusan internal atau rumah tangga partai lain,” kata Kamhar kepada SINDOnews, Sabtu (13/5/2023).
Sebab, dia mengatakan, semua partai memiliki aturan main masing-masing. “Jika Bang Pasek kemudian ingin mengundurkan diri sebagai Ketum PKN dan menyerahkan kepemimpinannya kepada Mas Anas, itu urusan internal PKN,” tuturnya.
Baca Juga
Dia menuturkan, Partai Demokrat menghormati hal tersebut sebagaimana menghormati partai lainnya yang punya kedaulatan masing-masing. “Yang menjadi fokus utama bagi kami saat ini setelah masuk tahun politik dan tahapan pemilu adalah mempersiapkan diri sebaik-baiknya untuk mewujudkan sukses pileg dan pilpres,” pungkasnya.
Hal senada dikatakan Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Demokrat Rachland Nashidik. “Itu urusan mereka. Tidak ada hubungan apa pun dengan saya atau Partai Demokrat,” kata Rachland Nashidik.
Diberitakan sebelumnya, Ketua Umum PKN Gede Pasek Suardika (GPS) membuat keputusan mengejutkan dengan berencana menyerahkan jabatan yang diembannya kepada Anas Urbaningrum (AU). "Dengan ketulusan hati, dengan keikhlasan jiwa saya telah bersiap menyerahkan jabatan Ketua Umum PKN kepada Mas Anas," ujar Pasek, Jumat (12/5/2023).
Dirinya yakin di target etape ketiga ini PKN akan lebih cepat akselerasinya jika dipimpin oleh sosok politisi berdarah dingin seperti Anas. "Etape pertama lolos Kumham, etape kedua lolos KPU, dan kini etape ketiga setengah jalan masih saya, nanti setelah Mas Anas bebas murni menjalani CMB (Cuti Menjelang Bebas) akan saya serahkan jabatan ketua umum saya kepada beliau. Sekarang saya masih tuntaskan secara maksimal," jelas Pasek.
Pasek memperkirakan pada pertengahan Juli 2023 nanti proses itu sudah bisa berjalan. "Kami akan membuat konsep dwi tunggal sebagai bentuk value politik yang mengedepankan persahabatan, perjuangan bersama dan jauh dari nuansa rebutan rebutan kekuasaan di internal."
"Saya ingin membangun kultur politik bahwa dalam politik bukan haus jabatan yang harus ditampilkan, tetapi bagaimana mengatur formasi agar ide dan gagasan bisa berjalan dengan maksimal. Sebab politik itu kontestasi ide gagasan kebangsaan," imbuh mantan Ketua Badan Kehormatan DPD RI tersebut.
Pasek mengaku sudah bertemu berdua dengan Anas Urbaningrum dan sudah meminta langsung kesediaan memimpin PKN.
(rca)
tulis komentar anda