Koalisi Golkar-Gerindra-PKB Pastikan Ada Keputusan Capres-Cawapres Bulan Depan
Rabu, 10 Mei 2023 - 18:10 WIB
JAKARTA - Koalisi besar yang digagas Partai Gerindra dan PKB, serta Partai Golkar memastikan akan ada keputusan soal capres dan cawapres. Keputusan ini akan diputuskan dalam waktu satu bulan atau bulan depan.
"Ya insyaAllah satu, dua bulan lagi akan ada keputusan. Satu bulan lah. Semua kita serahkan kepada pimpinan pimpinan partai kami semuanya. Jadi itu domain mereka," kata Ketua DPP PKB Faisol Riza usai pertemuan dengan Golkar di kawasan Senayan, Jakarta, Rabu (10/5/2023).
Untuk itu Faisol berharap, apa yang dibahas oleh tim PKB dan Golkar dapat menjadi modal besar atau bahan pertimbangan para ketum tiga parpol ini untuk memutuskan, serta parpol lain yang akan bergabung.
"Jadi kita senang dan berharap apa yang kita masak ini bisa dinikmati dengan baik dan bisa jadi modal besar buat tiga partai ini plus partai yang nanti bergabung," harapnya.
Sementara itu, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Presiden DPP Partai Golkar Nusron Wahid mengatakan bahwa integrasi kedua koalisi ini adalah suatu pekerjaan besar.
Apalagi, Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) antara Gerindra dan PKB mengusung Prabowo Subianto sebagai capres dan Golkar mengusulkan ketumnya Airlangga Hartarto sebagai capres, ditambah PAN dan PPP yang ada di dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang juga memiliki proposal tersendiri.
"Integrasi dua koalisi yang sudah terbentuk terlebih dahulu yaitu KKIR yang mengusul Pak Prabowo sebagai calon presiden yang di dalamnya ada Gerindra dan PKB kemudian KIB yang di dalamnya ada Golkar, PAN sama PPP. Ini mau kita integrasikan dulu. Tentunya masing-masing punya proposal," kata Nusron di kesempatan sama.
Sehingga kata Nusron, saat KKIR mengusulkan Prabowo sebagai capres, apakah itu kemudian dapat diterima oleh KIB. Sehingga, Golkar berharap bahwa selain bertukar informasi, proposal KIB juga dapat diterima.
"Saling menerima bahwa kami akan menerima calon presidennya dari KKIR, sebaliknya kami coba mensharingkan bagaimana supaya cawapresnya dari KIB. Kalau presidennya dari KKIR. Kan begitu," terangnya.
Namun, Nusron menegaskan bahwa ini masih berproses. Dan masalah ini adalah bagian yang harus diputuskan oleh para Ketum.
"Tim kerja ini hanya bicara teknis. Technical tadi, yang nantinya untuk menjaga kebersamaan ke depan," tandasnya.
"Ya insyaAllah satu, dua bulan lagi akan ada keputusan. Satu bulan lah. Semua kita serahkan kepada pimpinan pimpinan partai kami semuanya. Jadi itu domain mereka," kata Ketua DPP PKB Faisol Riza usai pertemuan dengan Golkar di kawasan Senayan, Jakarta, Rabu (10/5/2023).
Untuk itu Faisol berharap, apa yang dibahas oleh tim PKB dan Golkar dapat menjadi modal besar atau bahan pertimbangan para ketum tiga parpol ini untuk memutuskan, serta parpol lain yang akan bergabung.
"Jadi kita senang dan berharap apa yang kita masak ini bisa dinikmati dengan baik dan bisa jadi modal besar buat tiga partai ini plus partai yang nanti bergabung," harapnya.
Sementara itu, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Presiden DPP Partai Golkar Nusron Wahid mengatakan bahwa integrasi kedua koalisi ini adalah suatu pekerjaan besar.
Apalagi, Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) antara Gerindra dan PKB mengusung Prabowo Subianto sebagai capres dan Golkar mengusulkan ketumnya Airlangga Hartarto sebagai capres, ditambah PAN dan PPP yang ada di dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang juga memiliki proposal tersendiri.
"Integrasi dua koalisi yang sudah terbentuk terlebih dahulu yaitu KKIR yang mengusul Pak Prabowo sebagai calon presiden yang di dalamnya ada Gerindra dan PKB kemudian KIB yang di dalamnya ada Golkar, PAN sama PPP. Ini mau kita integrasikan dulu. Tentunya masing-masing punya proposal," kata Nusron di kesempatan sama.
Sehingga kata Nusron, saat KKIR mengusulkan Prabowo sebagai capres, apakah itu kemudian dapat diterima oleh KIB. Sehingga, Golkar berharap bahwa selain bertukar informasi, proposal KIB juga dapat diterima.
"Saling menerima bahwa kami akan menerima calon presidennya dari KKIR, sebaliknya kami coba mensharingkan bagaimana supaya cawapresnya dari KIB. Kalau presidennya dari KKIR. Kan begitu," terangnya.
Namun, Nusron menegaskan bahwa ini masih berproses. Dan masalah ini adalah bagian yang harus diputuskan oleh para Ketum.
"Tim kerja ini hanya bicara teknis. Technical tadi, yang nantinya untuk menjaga kebersamaan ke depan," tandasnya.
(maf)
tulis komentar anda