Jokowi Nyaris Santap Makanan Berformalin, Sandi Uno: Rantai Pasok di Labuan Bajo Belum Kuat
Kamis, 27 April 2023 - 19:01 WIB
JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menanggapi perihal peristiwa Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) yang hampir menyantap makanan berformalin ketika melakukan kunjungan ke Labuan Bajo, NTT beberapa waktu lalu. Sandi menjelaskan bahwa rantai pasokan makanan di Labuan Bajo mengalami kekurangan saat itu.
Dirinya pun mendorong sektor pariwisata dan ekonomi kreatif untuk memperkuat rantai pasokan makanan. "Itu menjadi catatan ya, karena di Labuan Bajo sendiri rantai pasoknya ini belum kuat terbangun. Jadi, sempat terjadi kekurangan telur, buah-buahan yang tidak fresh lagi, sehingga saya mendorong para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif untuk memperkuat rantai pasok," kata Sandi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (27/4/2023).
"Sehingga tidak semua kebutuhan untuk wisatawan itu dibawa dari luar Labuan Bajo, tetapi bisa dikembangkan di Flores dan NTT sendiri," tambahnya.
Sandi telah berbicara dengan Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi tidak hanya berfokus pada investasi hotel-hotel dan restoran. Tapi juga memikirkan mengenai pasokan makanan.
"Sehingga produk itu masih segar, dan tidak semua harus dibawa dari luar daerah tetapi juga membuka peluang bagi pengusaha dan lapangan kerja bagi warga sekitar," kata Sandi.
Sandi mengatakan, pemerintah akan bersiaga dalam mengecek standar dan kualitas makanan untuk kepala negara yang akan hadir pada KTT ASEAN. "Sehingga ini yang harus disolusikan segera dan ini sudah kami sampaikan agar semua penyedia pasokan itu dalam siaga 1 agar jangan sampai terjadi kekurangan, jangan sampai terjadi kualitas makanan yang di bawah standar, apalagi membahayakan kesehatan," ungkapnya.
Diketahui, Presiden Jokowi nyaris menyantap makanan berformalin, ketika ia melakukan kunjungan ke Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) beberapa waktu lalu.
Menurut informasi yang dihimpun, makanan yang mengandung formalin tersebut akhirnya dapat dicegah, karena sebelumnya telah melakukan serangkaian pemeriksaan yang dilakukan Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).
Pengujian makanan tersebut dilakukan sebelum disantap Jokowi beserta rombongannya. Pengujian dilakukan tiga jam sebelumnya, sehingga hidangan tersebut bisa dicegah untuk dihidangkan.
Kepala Loka POM Manggarai Barat Andirusmin Nuryadin mengatakan, semua makanan sebelum disajikan kepada Jokowi dan rombongannya telah melalui pengujian. Dan dari semua masakan, hanya satu yang terdeteksi mengandung formalin. "Namun sudah dipisahkan untuk tidak dihidangkan," kata Andirusmin dalam keterangannya.
Dirinya pun mendorong sektor pariwisata dan ekonomi kreatif untuk memperkuat rantai pasokan makanan. "Itu menjadi catatan ya, karena di Labuan Bajo sendiri rantai pasoknya ini belum kuat terbangun. Jadi, sempat terjadi kekurangan telur, buah-buahan yang tidak fresh lagi, sehingga saya mendorong para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif untuk memperkuat rantai pasok," kata Sandi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (27/4/2023).
"Sehingga tidak semua kebutuhan untuk wisatawan itu dibawa dari luar Labuan Bajo, tetapi bisa dikembangkan di Flores dan NTT sendiri," tambahnya.
Sandi telah berbicara dengan Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi tidak hanya berfokus pada investasi hotel-hotel dan restoran. Tapi juga memikirkan mengenai pasokan makanan.
"Sehingga produk itu masih segar, dan tidak semua harus dibawa dari luar daerah tetapi juga membuka peluang bagi pengusaha dan lapangan kerja bagi warga sekitar," kata Sandi.
Sandi mengatakan, pemerintah akan bersiaga dalam mengecek standar dan kualitas makanan untuk kepala negara yang akan hadir pada KTT ASEAN. "Sehingga ini yang harus disolusikan segera dan ini sudah kami sampaikan agar semua penyedia pasokan itu dalam siaga 1 agar jangan sampai terjadi kekurangan, jangan sampai terjadi kualitas makanan yang di bawah standar, apalagi membahayakan kesehatan," ungkapnya.
Diketahui, Presiden Jokowi nyaris menyantap makanan berformalin, ketika ia melakukan kunjungan ke Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) beberapa waktu lalu.
Menurut informasi yang dihimpun, makanan yang mengandung formalin tersebut akhirnya dapat dicegah, karena sebelumnya telah melakukan serangkaian pemeriksaan yang dilakukan Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).
Pengujian makanan tersebut dilakukan sebelum disantap Jokowi beserta rombongannya. Pengujian dilakukan tiga jam sebelumnya, sehingga hidangan tersebut bisa dicegah untuk dihidangkan.
Kepala Loka POM Manggarai Barat Andirusmin Nuryadin mengatakan, semua makanan sebelum disajikan kepada Jokowi dan rombongannya telah melalui pengujian. Dan dari semua masakan, hanya satu yang terdeteksi mengandung formalin. "Namun sudah dipisahkan untuk tidak dihidangkan," kata Andirusmin dalam keterangannya.
(rca)
tulis komentar anda