Golkar Setuju KIB Harus Dorong Kader Internal Jadi Capres-Cawapres di Koalisi Besar
Selasa, 18 April 2023 - 22:22 WIB
JAKARTA - Terkait Pilpres 2024, Partai Golkar merespons positif terkait Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) harus mendorong mencalonkan kader internal sebagai capres dan cawapres di Koalisi Besar. Bagi Golkar , Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto, layak dipertimbangkan menjadi capres.
"Apa yang disampaikan pengamat, sejalan dengan keinginan seluruh kader agar Ketua Umum menjadi calon presiden," ujar Ketua DPD Golkar Jawa Timur, Sarmuji, Selasa (18/4/2023).
Wakil Ketua Komisi VI DPR itu berharap, dengan Ketua Umum menjadi capres koalisi besar, suara partai lebih mudah dikonsolidasikan.
Soal bagaimana negosiasinya, Sarmuji menyerahkan mandat penuh kepada Ketua Umum sesuai hasil Munas. "Munas telah memberikan mandat kepada Ketua Umum untuk menentukan proses pilpres," tegasnya.
Sarmuji juga setuju pilihan KIB bergabung dengan koalisi besar dapat terwujud karena didukung oleh mesin partai yang kuat. KIB perlu mendorong kader internal mereka untuk diusung menjadi capres atau cawapres dalam koalisi besar.
"Hal ini sebagai bagian dari power sharing dengan koalisi lain yang akan melebur menjadi Koalisi Besar," tuturnya.
Sebelumnya, pengamat politik dari Indonesia Political Power Ikhwan Arif, mendorong KIB mencalonkan kadernya sebagai capres dan cawapres di Koalisi Besar.
"KIB bisa saja menyusun langkah power sharing dengan mengusung salah satu kader untuk menjadi capres atau cawapres dan kemudian disodorkan ke dalam koalisi besar," ujar Ikhwan Arif.
"Apa yang disampaikan pengamat, sejalan dengan keinginan seluruh kader agar Ketua Umum menjadi calon presiden," ujar Ketua DPD Golkar Jawa Timur, Sarmuji, Selasa (18/4/2023).
Wakil Ketua Komisi VI DPR itu berharap, dengan Ketua Umum menjadi capres koalisi besar, suara partai lebih mudah dikonsolidasikan.
Soal bagaimana negosiasinya, Sarmuji menyerahkan mandat penuh kepada Ketua Umum sesuai hasil Munas. "Munas telah memberikan mandat kepada Ketua Umum untuk menentukan proses pilpres," tegasnya.
Sarmuji juga setuju pilihan KIB bergabung dengan koalisi besar dapat terwujud karena didukung oleh mesin partai yang kuat. KIB perlu mendorong kader internal mereka untuk diusung menjadi capres atau cawapres dalam koalisi besar.
"Hal ini sebagai bagian dari power sharing dengan koalisi lain yang akan melebur menjadi Koalisi Besar," tuturnya.
Sebelumnya, pengamat politik dari Indonesia Political Power Ikhwan Arif, mendorong KIB mencalonkan kadernya sebagai capres dan cawapres di Koalisi Besar.
"KIB bisa saja menyusun langkah power sharing dengan mengusung salah satu kader untuk menjadi capres atau cawapres dan kemudian disodorkan ke dalam koalisi besar," ujar Ikhwan Arif.
Lihat Juga :
tulis komentar anda