Pascaserangan KST Papua, Kasum TNI: 5 Prajurit Masih Hilang Kontak
Senin, 17 April 2023 - 21:27 WIB
JAKARTA - Lima prajurit TNI masih hilang kontak seusai penyerangan Kelompok Separatis Terorisme (KST) terhadap Tim Operasi SAR pilot Susi Air di wilayah Mugi-Mam Kabupaten Nduga pada Sabtu 15 April 2023. Hal ini disampaikan Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Letjen Bambang Ismawan.
"Tadi siang terakhir saya komunikasi dengan yang di lapangan, kepastian yang gugur itu 1 orang. Itu Pratu Arifin," kata Bambang di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Senin (17/4/2023).
"Yang lain-lain memang masih ada yang belum terkonfirmasi, tapi tinggal 5 orang," sambungnya.
Bambang menjelaskan, akibat penyerangan KST kepada Yonif Raider 321/Galuh Taruna (Yonif R 321/GT) yang bertugas melakukan Operasi SAR pilot Susi Air, sembilan orang sempat melarikan diri. Namun, empat di antara mereka telah berhasil kembali ke pos.
"Yang lain sudah kembali ke pos masing-masing. Jadi yang berita simpang siur kan banyak, jadi itu tidak benar. Yang terkonfirmasi meninggal 1 orang," katanya.
"Jadi itu tadi yang 4 orang yang sudah kembali tadi siang itu sudah masuk ke pos. Jadi tinggal 5 orang itu mudah mudahan segera kita temukan," sambungnya.
Seperti diketahui, dalam serangan ini Pratu Miftahul Arifin gugur. Prajurit kelahirian 31 Maret 1996 ini meninggalkan seorang istri dan satu orang anak.
"Tadi siang terakhir saya komunikasi dengan yang di lapangan, kepastian yang gugur itu 1 orang. Itu Pratu Arifin," kata Bambang di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Senin (17/4/2023).
"Yang lain-lain memang masih ada yang belum terkonfirmasi, tapi tinggal 5 orang," sambungnya.
Bambang menjelaskan, akibat penyerangan KST kepada Yonif Raider 321/Galuh Taruna (Yonif R 321/GT) yang bertugas melakukan Operasi SAR pilot Susi Air, sembilan orang sempat melarikan diri. Namun, empat di antara mereka telah berhasil kembali ke pos.
"Yang lain sudah kembali ke pos masing-masing. Jadi yang berita simpang siur kan banyak, jadi itu tidak benar. Yang terkonfirmasi meninggal 1 orang," katanya.
"Jadi itu tadi yang 4 orang yang sudah kembali tadi siang itu sudah masuk ke pos. Jadi tinggal 5 orang itu mudah mudahan segera kita temukan," sambungnya.
Seperti diketahui, dalam serangan ini Pratu Miftahul Arifin gugur. Prajurit kelahirian 31 Maret 1996 ini meninggalkan seorang istri dan satu orang anak.
(muh)
tulis komentar anda