Kembali Tegur Menteri, Jokowi: Percuma Punya Anggaran Tapi Tak Cepat Dibelanjakan

Senin, 20 Juli 2020 - 15:27 WIB
Presiden Jokowi memberikan pidato seusai Penyampaian Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LHP LKPP) 2019 oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) di Istana Negara, Senin (20/7/2020). FOTO/Okezone/Fahreza Rizki
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menegur para pembantunya yang tidak segera membelanjakan anggaran. Jokowi menginginkan jajarannya membelanjakan anggaran negara secara cepat di tengah pandemi corona. Hal itu penting karena rakyat sangat membutuhkan. Meskipun cepat, penggunaan uang rakyat juga harus akuntabel.

Demikian dikatakan Jokowi dalam acara Penyampaian Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LHP LKPP) 2019 oleh Badan Pemeriksa Keuangan ( BPK ) di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/7/2020).

"Kecepatan itu sangat penting. Sangat penting apalagi di era krisis kesehatan dan krisis ekonomi sekarang ini. Percuma kita memiliki anggaran tetapi anggaran tersebut tidak bisa secara cepat dibelanjakan untuk rakyat," tandasnya. (Baca juga: Kemenkes: Sebanyak 7.008 Anak Indonesia Terpapar Covid-19)

Menurut Jokowi, rakyat sangat menunggu anggaran yang digelontorkan pemerintah, khususnya di tengah pandemi corona saat ini. Karena itu, dia mengingatkan jajarannya agar mempercepat langkah belanja negara namun tetap memerhatikan efisiensi dan akuntabilitas.



"Padahal rakyat menunggu, padahal rakyat membutuhkan pada saat perekonomian juga sangat membutuhkan. Sekali lagi diperlukan langkah yang cepat, langkah yang tepat, langkah yang efisien, dan tentu saja jangan dilupakan akuntabilitas. Ini penting sekali," tandasnya.

Jokowi mengatakan, 2020 menjadi tahun krisis ekonomi dan kesehatan akibat pandemi corona. Dia pun ingin para pembantunya bekerja secara luar biasa atau extraordinary agar bisa keluar dari musibah yang juga melanda ratusan negara lainnya.

"Banyak langkah extraordinary yang harus dilakukan pemerintah, extraordinary yang dilakukan untuk kepentingan rakyat, untuk kepentingan bangsa dan negara," paparnya.
(nbs)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More