Elektabilitas Kian Melesat, Perindo Tembus 8 Besar Tinggalkan PAN dan PPP
Minggu, 09 April 2023 - 18:02 WIB
JAKARTA - Elektabilitas Partai Persatuan Indonesia ( Perindo ) kian melesat berdasarkan hasil survei terbaru Lembaga Survei Indonesia (LSI). Tingkat keterpilihan partai besutan Hary Tanoesoedibjo (HT) ini bahkan menembus 8 besar meninggalkan Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan menyatakan, dari survei pilihan parpol yang dilakukan, hanya sekitar 69,3% yang telah menentukan pilihan. Sedangkan sisanya, 30,7% belum memiliki pilihan terhadap parpol tertentu jelang Pemilu 2024.
"Dari awal April 2023 ini posisinya begini, jadi untuk sementara, pertama itu ada 30,7% dari pemilih atau responden yang kami tanyai atau masyarakat secara umum, kalau dikaitkan populasi menyatakan belum punya pilihan," kata Djayadi Hanan dalam rilis survei bertajuk Kepercayaan Publik Terhadap Lembaga Penegakan Hukum, Isu Piala Dunia U-20, Aliran Dana Tak Wajar di Kemenkeu, Dugaan Korupsi BTS, dan Peta Politik Terkini, yang digelar daring, Minggu (9/4/2023).
Sementara itu, dari masyarakat yang telah menentukan pilihan, terbanyak Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mencapai 17,7%; disusul Partai Gerindra 12,8%; Partai Golkar 7,8%; Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 7,6%; Partai Demokrat 5,4%; Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 4,4%; Partai Nasdem 4,1%; dan Partai Perindro 3,1%. Sementara dua parpol Parlemen yakni PAN dan PPP di bawah 2% yakni PAN 0,7% dan PPP 1,4%.
"Yang lainnya di bawah 2%," katanya.
Menurut Djayadi, secara umumnya elektabilitas partai politik mengalami tren penurunan dalam hampir setahun terakhir survei, Juli 2022-April 2023. PDIP misalnya, pada Januari 2023 lalu masih 22%, turun menjadi sekitar 19%, pada Februari turun lagi menjadi 17,7% pada April 2023. Khusus untuk Gerindra, cenderung stabil selama hampir tahun terakhir 12,1%, pada Juli 2022 12,8%, pada April 2023 dibandingkan dengan 20 hari lalu Gerindra sedikit mengalami perbaikan dari 10%-an sampai 11% menjadi 12,8%.
"Yang lain cenderung stabil atau sedikit mengalami penurunan baik itu Golkar, kemudian PKB, Demokrat, kemudian PPP maupun PKS dibandingkan dengan Februari 2023 sama dengan Gerindra cenderung mengalami sedikit perbaikan untuk basis pasar partai," katanya.
Untuk diketahui, survei ini dilakukan pada 31 Maret-4 April 2023 dengan target populasi survei adalah WNI yang memenuhi syarat sebagai pemilih dan memiliki telepon/cellphone, ada sekitar 83% dari total populasi nasional. Pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD) atau teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, dan 1.229 responden dipilih, lalu divalidasi, dan di-screening.
Margin of error survei diperkirakan ±2.9% pada tingkat kepercayaan 95%, asumsi simple random sampling. Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih.
Lihat Juga: Jadi Waketum 5 Perindo, Angkie Yudistia Bakal Gunakan Pengalamannya untuk Kemenangan Partai
Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan menyatakan, dari survei pilihan parpol yang dilakukan, hanya sekitar 69,3% yang telah menentukan pilihan. Sedangkan sisanya, 30,7% belum memiliki pilihan terhadap parpol tertentu jelang Pemilu 2024.
"Dari awal April 2023 ini posisinya begini, jadi untuk sementara, pertama itu ada 30,7% dari pemilih atau responden yang kami tanyai atau masyarakat secara umum, kalau dikaitkan populasi menyatakan belum punya pilihan," kata Djayadi Hanan dalam rilis survei bertajuk Kepercayaan Publik Terhadap Lembaga Penegakan Hukum, Isu Piala Dunia U-20, Aliran Dana Tak Wajar di Kemenkeu, Dugaan Korupsi BTS, dan Peta Politik Terkini, yang digelar daring, Minggu (9/4/2023).
Sementara itu, dari masyarakat yang telah menentukan pilihan, terbanyak Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mencapai 17,7%; disusul Partai Gerindra 12,8%; Partai Golkar 7,8%; Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 7,6%; Partai Demokrat 5,4%; Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 4,4%; Partai Nasdem 4,1%; dan Partai Perindro 3,1%. Sementara dua parpol Parlemen yakni PAN dan PPP di bawah 2% yakni PAN 0,7% dan PPP 1,4%.
"Yang lainnya di bawah 2%," katanya.
Menurut Djayadi, secara umumnya elektabilitas partai politik mengalami tren penurunan dalam hampir setahun terakhir survei, Juli 2022-April 2023. PDIP misalnya, pada Januari 2023 lalu masih 22%, turun menjadi sekitar 19%, pada Februari turun lagi menjadi 17,7% pada April 2023. Khusus untuk Gerindra, cenderung stabil selama hampir tahun terakhir 12,1%, pada Juli 2022 12,8%, pada April 2023 dibandingkan dengan 20 hari lalu Gerindra sedikit mengalami perbaikan dari 10%-an sampai 11% menjadi 12,8%.
"Yang lain cenderung stabil atau sedikit mengalami penurunan baik itu Golkar, kemudian PKB, Demokrat, kemudian PPP maupun PKS dibandingkan dengan Februari 2023 sama dengan Gerindra cenderung mengalami sedikit perbaikan untuk basis pasar partai," katanya.
Untuk diketahui, survei ini dilakukan pada 31 Maret-4 April 2023 dengan target populasi survei adalah WNI yang memenuhi syarat sebagai pemilih dan memiliki telepon/cellphone, ada sekitar 83% dari total populasi nasional. Pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD) atau teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, dan 1.229 responden dipilih, lalu divalidasi, dan di-screening.
Margin of error survei diperkirakan ±2.9% pada tingkat kepercayaan 95%, asumsi simple random sampling. Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih.
Lihat Juga: Jadi Waketum 5 Perindo, Angkie Yudistia Bakal Gunakan Pengalamannya untuk Kemenangan Partai
(abd)
tulis komentar anda