Fahri Hamzah Tawarkan Novel Baswedan Jadi Caleg Gelora, Gratis!
Kamis, 06 April 2023 - 14:29 WIB
JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah menawarkan kepada eks penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan untuk menjadi calon anggota legislatif (caleg). Fahri siap memfasilitasi jika Novel menjadi caleg melalui partainya.
Tawaran itu bermula ketika Fahri Hamzah membeberkan perjuangan mengawasi KPK melalui akun Twitter-nya. Menurut Fahri, Novel Baswedan harus bersyukur bahwa dulu dirinya kerap mengkritik lembaga antirasuah tersebut.
"Dulu hampir gak ada yang berani mengkritik KPK. Maka Kalau saya buka kembali temuan temuan penyimpangan di KPK yang lama luar biasa. Itu terjadi karena KPK tanpa kritikus. Sekarang beda!" tutur Fahri dalam rentetan cuitannya yang dikutip, Kamis (6/4/2023).
Dalam menjalankan fungsi pengawasan DPR, Fahri kerap mempersoalkan cara kerja KPK. Ia bersyukur tak pernah menjadi sasaran KPK meskipun kerap mengkritik.
"Sekarang situasi berbalik, KPK nyaris tidak punya pendukung. Semua sedang berbalik untuk menyerang KPK. Sementara saya sudah pensiun dan tidak lagi bertugas sebagai pengawas. Ke mana kawan-kawan yang dahulu menjadi pemuja KPK itu? Mengapa sekarang semua meninggalkan KPK sendirian?" tanya Fahri.
"Dalam situasi seperti itulah saya ingin mengingatkan, bahwa KPK dengan pengawasan yang banyak adalah KPK yang lebih mungkin mengurangi penyimpangan yang ada di dalam. KPK sekarang ada Dewan Pengawas yang kuat, dulu tidak ada sama sekali dan tidak tersentuh pengawasan," ucapnya.
Menurut Fahri, mantan pimpinan KPK kerap berlomba menjadi agen pembela lembaga antirasuah di luar dengan potensi persekongkolan yang luar biasa. "Saya menyaksikan waktu mengusut kasus Century di mana banyak pimpinan KPK yang mencoba menyelamatkan mereka yang terlibat dari belakang layar," katanya.
"Sekarang, ketiga para pimpinan KPK justru menjadi oposan di luar, itu artinya zaman baru sedang ditegakkan dan KPK tidak bisa lagi menjadi ladang berpolitik para pensiunan yang tidak mendewasakan lembaga KPK itu sendiri. Coba buka kembali deh perbedaannya," katanya.
Singkat cerita, Fahri pun merasa Novel dan mantan punggawa KPK tak perlu meributkan KPK saat ini. Ia justru menawarkan Novel agar masuk Partai Gelora guna mencalonkan diri maju ke Parlemen.
"Bang Novel dkk, daripada ribut mempersoalkan KPK dari pinggir jalan, mendingan bersama saya berjuang masuk Senayan biar nanti bisa mengawasi KPK secara bertanggung jawab dan profesional. Kalau mau jadi caleg @partaigeloraid nanti saya fasilitasi dari belakang. Gratis!" terang Fahri.
Tawaran itu bermula ketika Fahri Hamzah membeberkan perjuangan mengawasi KPK melalui akun Twitter-nya. Menurut Fahri, Novel Baswedan harus bersyukur bahwa dulu dirinya kerap mengkritik lembaga antirasuah tersebut.
"Dulu hampir gak ada yang berani mengkritik KPK. Maka Kalau saya buka kembali temuan temuan penyimpangan di KPK yang lama luar biasa. Itu terjadi karena KPK tanpa kritikus. Sekarang beda!" tutur Fahri dalam rentetan cuitannya yang dikutip, Kamis (6/4/2023).
Dalam menjalankan fungsi pengawasan DPR, Fahri kerap mempersoalkan cara kerja KPK. Ia bersyukur tak pernah menjadi sasaran KPK meskipun kerap mengkritik.
"Sekarang situasi berbalik, KPK nyaris tidak punya pendukung. Semua sedang berbalik untuk menyerang KPK. Sementara saya sudah pensiun dan tidak lagi bertugas sebagai pengawas. Ke mana kawan-kawan yang dahulu menjadi pemuja KPK itu? Mengapa sekarang semua meninggalkan KPK sendirian?" tanya Fahri.
"Dalam situasi seperti itulah saya ingin mengingatkan, bahwa KPK dengan pengawasan yang banyak adalah KPK yang lebih mungkin mengurangi penyimpangan yang ada di dalam. KPK sekarang ada Dewan Pengawas yang kuat, dulu tidak ada sama sekali dan tidak tersentuh pengawasan," ucapnya.
Menurut Fahri, mantan pimpinan KPK kerap berlomba menjadi agen pembela lembaga antirasuah di luar dengan potensi persekongkolan yang luar biasa. "Saya menyaksikan waktu mengusut kasus Century di mana banyak pimpinan KPK yang mencoba menyelamatkan mereka yang terlibat dari belakang layar," katanya.
"Sekarang, ketiga para pimpinan KPK justru menjadi oposan di luar, itu artinya zaman baru sedang ditegakkan dan KPK tidak bisa lagi menjadi ladang berpolitik para pensiunan yang tidak mendewasakan lembaga KPK itu sendiri. Coba buka kembali deh perbedaannya," katanya.
Singkat cerita, Fahri pun merasa Novel dan mantan punggawa KPK tak perlu meributkan KPK saat ini. Ia justru menawarkan Novel agar masuk Partai Gelora guna mencalonkan diri maju ke Parlemen.
"Bang Novel dkk, daripada ribut mempersoalkan KPK dari pinggir jalan, mendingan bersama saya berjuang masuk Senayan biar nanti bisa mengawasi KPK secara bertanggung jawab dan profesional. Kalau mau jadi caleg @partaigeloraid nanti saya fasilitasi dari belakang. Gratis!" terang Fahri.
(abd)
Lihat Juga :
tulis komentar anda